Mohon tunggu...
Miftahul Falah
Miftahul Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pro-Kontra Vaksinasi di Daerah Jalan Komodor Halim Perdanakusuma

10 Agustus 2021   22:34 Diperbarui: 10 Agustus 2021   22:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Jl. Komodor Halim Perdanakusuma, Gang Mawar/dokpri

Pemerintah akan terus meningkatkan vaksinasi COVID-19 di Indonesia secara terbuka. Namun, hal ini juga memunculkan pro dan kontra masyarakat.

Seperti yang terjadi di Jl. Komodor Halim Perdanakusuma, pada pukul 11.36 WIB pada hari Selasa (10/8/2021).

Tampaknya sebagian besar penduduk di sini telah mendukung (pro) program vaksinasi pemerintah.

Ini karena banyak orang di daerah ini telah divaksinasi. Karena pendataan sebelumnya termasuk vaksinasi massal yang dilakukan oleh petugas RT setempat.

"Saya sudah divaksinasi, Mas," kata seorang bapak sambil duduk di bawah pohon bersama tetangganya.

Ia juga menyebutkan, pro-kontra adalah hal yang biasa terjadi sehari-hari, terutama di tengah pandemi yang sedang kita hadapi saat ini.

"Pro dan kontra itu wajar, Mas. Ada yang mau divaksin, ada juga yang tidak," jelasnya.

Selain itu, bapak satu anak ini berharap banyak orang akan divaksinasi di masa depan.

Saat di tempat, penulis bertemu dengan salah satu orang yang takut dengan program vaksinasi ini.

"Bukan kontra. Lebih ke arah takut, Mas. Selain itu, saya juga memiliki penyakit bawaan," kata salah satu orang yang tidak mau disebutkan namanya.

Sebenarnya, Ia juga khawatir jika mengunjungi lokasi tertentu selama PPKM, ia akan diminta untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi.

Pemerintah saat ini telah memberlakukan persyaratan "wajib vaksinasi" bagi siapa pun yang ingin mengunjungi area ramai selama PPKM Level 4, seperti mal dan restoran. Ini juga memunculkan pro dan kontra dalam program vaksinasi ini, karena tidak semua orang memenuhi syarat.

Hal ini juga menarik perhatian Dr. Tirta di halaman Instagram-nya, di mana dia menulis, "Yang terhormat @kemenkes_ri dan Pak @luhut.pandjaitan, terima kasih atas kebijakan Anda; saya menghormatinya. Tetapi dengan mengharuskan membawa sertifikat vaksin ke mal dan restoran, apakah kalian tidak mempertimbangkan risikonya?"


Selain itu, ia mempertanyakan hak-hak pasien yang tidak dapat menerima vaksinasi.

"Vaksin itu melindungi dari risiko kematian! Namun, tidak mencegah penularan, Kawan! Karena itu, jangan jadikan sertifikat vaksinasi sebagai persyaratan administratif!" tambahnya di halaman Instagram pribadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun