Mohon tunggu...
Miftahul Arifin
Miftahul Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

minat dalam pengembangan perangkat lunak dan teknologi informasi. Memiliki pengetahuan mendalam dalam pemrograman, basis data, dan jaringan komputer. Berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas dalam solusi IT. Menaruh keseriusan untuk berkontribusi dalam lingkungan yang mendukung inovasi dan pertumbuhan profesional di dunia teknologi informasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Tata Kelola IT dalam Platform e-Marketplace B2B

5 September 2024   14:59 Diperbarui: 5 September 2024   15:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang sedang belanja online. (Sumber: Freepik.com)

Pentingnya Tata Kelola IT dalam Platform e-Marketplace B2B

Platform e-commerce Business-to-Business (B2B) semakin memainkan peran penting dalam ekosistem bisnis global. Dengan adopsi teknologi yang pesat, banyak perusahaan B2B mulai beralih dari model perdagangan tradisional menuju digitalisasi penuh. Salah satu pendorong utama dari perubahan ini adalah kemampuan platform e-Marketplace untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan melalui automasi, peningkatan efisiensi, dan akses pasar yang lebih luas. Artikel ilmiah berjudul Information Technology Governance Design in DevOps-Based E-Marketplace Companies Using COBIT 2019 Framework karya Merryana Lestari et al. (2022) memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana tata kelola teknologi informasi yang baik, khususnya melalui kerangka COBIT 2019, dapat mendukung keberhasilan perusahaan-perusahaan e-Marketplace dalam memberikan layanan yang optimal kepada penggunanya.

Dalam konteks e-Marketplace berbasis DevOps, artikel ini menjelaskan pentingnya tata kelola IT yang tidak hanya berfokus pada operasi internal, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan perubahan teknologi. Sebagai contoh, penelitian ini menunjukkan bahwa 90% pengguna merasa puas dengan kualitas sistem yang ada, yang menunjukkan adanya hubungan erat antara tata kelola IT yang baik dan kepuasan pengguna. Selain itu, dengan adopsi COBIT 2019, perusahaan e-Marketplace dapat memprioritaskan enam proses utama dalam tata kelola mereka, seperti pengelolaan arsitektur enterprise dan inovasi teknologi. Data ini menunjukkan bahwa kerangka kerja yang tepat dapat memberikan panduan jelas bagi perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya.

Dengan demikian, muncul kebutuhan yang semakin mendesak bagi perusahaan B2B untuk mengadopsi praktik tata kelola IT yang solid agar dapat bersaing di pasar global. Hal ini sejalan dengan tren digitalisasi yang terus berkembang, di mana inovasi dan efisiensi operasional menjadi faktor kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif.

***

Platform e-commerce B2B memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, terutama di sektor e-Marketplace. Namun, untuk mencapai keberhasilan, diperlukan tata kelola IT yang kuat seperti yang diuraikan dalam artikel oleh Merryana Lestari et al. (2022). COBIT 2019 menjadi kerangka kerja yang memberikan struktur dan panduan jelas bagi perusahaan e-Marketplace dalam memetakan strategi IT mereka. Artikel ini menyoroti bahwa terdapat enam proses penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan B2B, termasuk pengelolaan arsitektur enterprise, inovasi, dan kapasitas sistem, untuk memastikan kelancaran operasional. Sebagai contoh, proses APO03 -- Managed Enterprise Architecture dan APO04 -- Managed Innovation mendapatkan skor tinggi, masing-masing 85 dan 100, yang menunjukkan pentingnya inovasi dan arsitektur dalam mendukung pertumbuhan perusahaan.

Penerapan prinsip DevOps dalam e-Marketplace juga memiliki peran krusial. DevOps mendorong integrasi antara tim pengembang dan operasi yang memungkinkan peluncuran fitur-fitur baru secara lebih cepat dan stabil. Ini sangat penting bagi platform B2B yang memiliki kebutuhan unik seperti personalisasi layanan dan keamanan transaksi yang ketat. Dalam penelitian ini, 95% pengguna merasa puas dengan kualitas layanan yang disediakan oleh e-Marketplace, dan hal ini didorong oleh automasi dan proses berkelanjutan yang dihasilkan dari budaya DevOps. Peningkatan ini terbukti membawa dampak positif pada kinerja bisnis secara keseluruhan, terutama dengan mengurangi waktu downtime dan meningkatkan responsivitas sistem terhadap permintaan pasar yang dinamis.

Tidak hanya itu, artikel ini juga menyebutkan bahwa lebih dari 78% pengguna e-Marketplace merasa bahwa platform yang mereka gunakan mampu memenuhi kebutuhan mereka dengan baik. Namun, meskipun persentase ini cukup tinggi, masih terdapat tantangan terkait kepercayaan konsumen, khususnya dalam hal perlindungan data dan keamanan privasi. Di sinilah peran tata kelola IT yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa sistem e-Marketplace dapat memenuhi standar regulasi dan memberikan jaminan keamanan bagi para penggunanya. Penerapan COBIT 2019 memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko ini secara lebih efektif, melalui proses-proses seperti DSS03 -- Managed Problems yang mendapat skor 75 dalam penelitian ini.

Dengan kecepatan perkembangan teknologi yang terus meningkat, perusahaan B2B diharapkan mampu terus berinovasi dan mengikuti tren digitalisasi. Dalam hal ini, artikel Merryana Lestari et al. (2022) memberikan peta jalan yang jelas mengenai bagaimana perusahaan dapat menavigasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada melalui tata kelola IT yang baik. Keberhasilan perusahaan B2B tidak hanya ditentukan oleh teknologi yang mereka gunakan, tetapi juga bagaimana mereka mengelola dan mengoptimalkan teknologi tersebut dalam konteks bisnis yang berubah dengan cepat.

***

Tata kelola IT yang solid dan penerapan prinsip DevOps di platform e-Marketplace B2B terbukti mampu mendorong efisiensi operasional dan kepuasan pengguna. Seperti yang dijelaskan oleh Merryana Lestari et al. (2022), adopsi kerangka COBIT 2019 memberikan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis mereka, terutama di sektor yang sangat dinamis seperti e-Marketplace. Dengan prioritas pada inovasi teknologi, pengelolaan arsitektur enterprise, serta manajemen risiko yang tepat, perusahaan B2B dapat meminimalkan masalah operasional sekaligus meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun