Mohon tunggu...
Miftahul Komar
Miftahul Komar Mohon Tunggu... Serabutan -

Ikhlas itu menikmati dan mensyukuri proses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Superman vs Suparman Sang Guru Super

25 September 2015   05:43 Diperbarui: 25 September 2015   07:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demikian kisah dua laki-laki hebat dari dunia yang berbeda. Mereka mewakili bakatnya masing-masing. Menjalani kehidupan tanpa pernah tahu akhir cerita. Semua tergantung sutradara. Namun dalam lakon Superman, semua orang sudah bisa menabak akhirnya, pasti happy ending. Sedang dalam kehidupan nyata Suparman sang guru super, hanya “Yang Maha Super“ yang mengetahui, apakah ia akan diangkat jadi PNS atau selama akhir hayat cuma jadi guru honor. Wallohu A’lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun