Mohon tunggu...
MIFTAHUL HADI
MIFTAHUL HADI Mohon Tunggu... Guru - MIFTAHUL HADI

Bekerja, berkarya, berdedikasi, menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan di Tengah Corona (Lagi)

11 April 2021   22:38 Diperbarui: 11 April 2021   22:44 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dugderan 

ppid.semarangkota.go.id
ppid.semarangkota.go.id
Kota Semarang memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Dugderan merupakan acara yang diselenggarakan 1 hari sebelum datangnya bulan suci. Arak-arakan warak ngendhog dari berbagai OPD, instansi serta lembaga yang ada di kota Semarang memadati jalan-jalan utama. Arak-arakan akan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di jalan Gajah dan ditandai dengan pemukulan bedhug oleh walikota sebagai simbol datanganya bulan Ramadan.

Megengan 

hariansemarangbanget.blogspot.com
hariansemarangbanget.blogspot.com
Berbeda dengan Kota Semarang, Demak juga memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci Ramadan. Megengan merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak dahulu. Ada yang unik dari tradisi ini, satu hari sebelum puasa, ratusan pedagang telah menggelar lapaknya mulai alun-alun hingga sepanjang jalan Sultan Fattah (Pecinan). Uniknya lagi, para pedagang tersebut menjual makanan yang hanya ada pada tradisi megengan yaitu sate keong dan lontong sayur lodeh. Pengunjung pun tak hanya sebatas dari Demak saja, ada yang datang dari luar kota sengaja untuk berburu kuliner tersebut. 

Dandhangan 

radarkudus.jawapos.com
radarkudus.jawapos.com
Tak mau kalah dengan tetangga sebelah, Kudus memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Tradisi Dandangan juga telah berlangsung turun-temurun. Dengan mengusung konsep pasar rakyat, Dandangan berlangsung kurang lebih 10 hari sebelum puasa. Stand dari berbagai UKM dalam dan luar kota serta pedagang lokal berjejer sepanjang jalan Sunan Kudus. Puncak acara berlangsung 1 hari menjelang Ramadan di depan pendopo kabupaten. 

Akibat pandemi yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020, seluruh rangkaian kegiatan menyambut Ramadan di berbagai daerah terpaksa ditiadakan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran serta penularan covid-19. Namun dengan ditiadakannya kegiatan tersebut, bukan berarti semangat menyambut datangnya bulan suci juga pudar. 

Bagaimanapun cara kita menyambut hadirnya Ramadan, yang paling penting adalah niat untuk beribadah yang khusuk, berlomba-lomba mencari pahala serta meningkatkan ketakwaan kita pada Allah SWT. Kita semua juga berharap agar corona segera menghlang dan keadaan kembali normal. Semoga kita termasuk hamba Nya yang beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun