Mohon tunggu...
MIFTAHUL HADI
MIFTAHUL HADI Mohon Tunggu... Guru - MIFTAHUL HADI

Bekerja, berkarya, berdedikasi, menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

1 Dasawarsa, Lahirkan Para Juara Kriya

5 April 2021   08:37 Diperbarui: 5 April 2021   09:07 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) merupakan ajang untuk penyaluran bakat dan minat dalam bidang seni sekaligus pembetukan karakter peserta didik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan ini diperuntukkan bagi peserta didik mulai jenjang SD, SMP, SMA/SMK serta SLB.

Untuk jenjang SD, seleksi diadakan mulai dari tingkat kecamatan, lalu kabupaten/kota, berlanjut ke propinsi dan berakhir di tingkat nasional. Sedangkan untuk jenjang SMP, SMA/SMK serta SLB seleksi dimulai dari tingkat kabupaten/kota, lalu propinsi kemudian berakhir di tingkat nasional.

Salah satu cabang lomba yang dipertandingkan pada jenjang SD adalah kriya anyam. Seni kriya anyam pertama kali dijadikan cabang lomba yaitu tahun 2012. Dalam perlombaan ini, setiap peserta dituntut untuk dapat membuat karya kriya anyam yang bernilai guna tanpa meninggalkan kesan estetik dan artistik. Tentunya dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar.

SD Negeri Raji, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak memulai debutnya untuk mengikuti ajang ini di tahun 2012. Diawali dengan hanya coba-coba, kami mengirimkan wakil dari kelas IV atas nama Ajik Bintoro. Mempersembahkan karya berupa box tissu berbahan dasar enceng gondok, Ajik berhasil memukau dewan juri dengan menyabet gelar juara 1 dan mewakili kecamatan Demak untuk mengikuti lomba yang sama di tingkat kabupaten. Keberuntungan rupanya belum berpihak padanya. Di tingkat kabupaten, Ajik hanya berpuas sebagai finalis.

Kemudian di tahun 2013, SD Negeri Raji kembali mengirimkan Ajik Bintoro untuk mengikuti lomba sejenis. Masih memanfaatkan bahan enceng gondok, Ajik membuat karya berupa miniatur vespa yang unik nan nyentrik. Rupanya, langkah Ajik harus terhenti di tingkat kecamatan. Ia harus berpuas hati meraih juara harapan 1 dan impian untuk melaju ke tingkat kabupaten pupus sudah.

Kegagalan di tahun sebelumnya tidak lantas menyurutkan langkah anak-anak SD Negeri Raji untuk berprestasi. Tahun 2014, kami menyiapkan segala sesuatu dengan matang dan mengirimkan peserta didik pilihan atas nama Muhammad Faiz Shofan Nur. Dengan berbekal keahlian menganyam, Faiz mencoba memanfaatkan enceng gondok untuk disulap menjadi kap lampu tidur. Awal yang baik di tingkat kecamatan, Faiz berhasil meraih juara satu dan melenggang di tingkat kabupaten.

Berkat ketekunannya berlatih, ia berhasil menggondol trophy dan menorehkan namanya sebagai juara II. Sungguh prestasi yang luar biasa dan belum pernah didapat sebelumnya.

Tahun 2015, SD Negeri Raji kembali ambil bagian pada lomba kriya anyam FLS2N. Juniar Catur Purbaya didapuk untuk mewakili sekolah mengikuti perlombaan tersebut. Keranjang laundry berhail dibuat dengan memanfaatkan bahan enceng gondok dan rotan. Namun keberuntungan belum berpihak padanya. Ia harus berpuas diri sebagai juara harapan 1 di tingkat kecamatan.

Berlanjut di tahun 2016, semangat juang berkarya dan berprestasi kembali dikibarkan. Kami mengirimkan wakil atas nama M. Ferdiansyah untuk mengikuti lomba kriya anyam. Dengan memanfaatkan bahan dasar bambu, Ferdi mencoba membuat karya berupa vas bunga. Langkah Ferdi begitu mulus di tingkat kecamatan dengan meraih predikat juara pertama.

Di tingkat kabupaten, semua berjalan lancar. Ferdi berhasil memukau dewan juri dengan hasil karyanya. Ia pun berhasil membawa trophy juara 2 tingkat kabupaten.

Tidak mau berpuas diri sebagai runner up pertama, tahun 2017 kami menggembleng peserta didik untuk mengikuti lomba kriya anyam. Adam Raga terpilih sebagai wakil sekolah, dengan membuat karya berupa tas dengan memanfaatkan bahan rotan. Tidak mau kalah dengan senior-seniornya, Raga berhasil meraih juara 1 tingkat kecamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun