Mohon tunggu...
Miftahul Alam
Miftahul Alam Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi "Belum Aman" di Pilpres 2019

7 Juli 2018   14:39 Diperbarui: 7 Juli 2018   14:51 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil survei exit poll yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat pilkada serentak 27 Juni 2018 lalu menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 belum aman.

Berdasarkan survei itu, Jokowi memang hanya akan mengalami kekalahan di Jawa Barat seandainya pemilu berlangsung 27 Juni lalu.

Sementara, elektabilitas Jokowi lebih tinggi dibanding bakal calon potensial lainnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada lima provinsi besar yang menggelar pilkada serentak.

Akan tetapi, ada catatan penurunan elektabilitas Jokowi berdasarkan survei exit poll SMRC jika dibandingkan dengan hasil pemilu presiden 2014 di beberapa provinsi. Di Provinsi Sumatera Utara, misalnya, elektabilitas Jokowi berdasarkan hasil survei mencapai 52,8 persen. Angka itu menurun dari raihannya saat pemilu 2014 yakni 55,23 persen.

Penurunan juga terjadi di Sulawesi Selatan. Pada Provinsi itu, tingkat keterpilihan Jokowi seandainya pemilu dilakukan pada 27 Juni adalah 50 persen.

Angka itu menurun drastis dari elektabilitas saat pemilu terakhir, dimana Jokowi mengantongi 71,43 persen dukungan warga Sulsel.

Berdasarkan hasil survei yang sama, elektabilitas Prabowo memang hanya unggul dari Jokowi di Jawa Barat. Pada provinsi itu, Prabowo didukung 51,2 persen responden, sementara Jokowi mendapat 40,3 persen dukungan.

Akan tetapi, elektabilitas Prabowo juga mengalami kenaikan di salah satu provinsi dibanding hasil pemilu 2014 lalu. Pada Provinsi Sulsel, misalnya, Prabowo mendapat dukungan 38,4 persen responden. Angka itu naik dibanding elektabilitas Prabowo pada pemilu 2014 sebesar 28,57 persen.

Kemudian, ada penurunan signifikan tingkat keterpilihan Jokowi di Sulawesi Selatan, bila dibanding dengan hasil pemilu presiden 2014.

Dengan demikian, Jokowi bisa terancam di Pilpres 2019 jika, elektabilitasnya masih stagnan atau bahkan menurun lagi. Sebagai petahana Jokowi harus bekerja keras guna menaikkan tingkat keterpilihan jelang Pilpres 2019 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun