Mohon tunggu...
Miftahul Munir
Miftahul Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan takut gagal, cobalah sebanyak mungkin sebisamu

Mahasiswa Universitas Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Novel Sebelas Patriot

13 Januari 2022   13:43 Diperbarui: 13 Januari 2022   14:40 12497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: shopee.co.id

          Novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak kecil dari Belitong yang ingin menjadi pemain sepak bola Indonesia, yaitu pemain bola PSSI.Anak kecil itu adalah Ikal yang tak lain Andrea Hirata pengarang novel ini.Sebelum Ikal mengetahui kisah ayahnya sebagai pemain sepak bola berbakat,Ikal menilai ayahnya adalah seorang yang pendiam,tidak pernah menuntut apapun dari siapa pun,merasa tidak perlu membuktikan apapun pada siapa pun,selain kasih sayang kepada keluarganya.Hingga suatu ketika Ikal menemukan sebuah album foto yang membuat dia penasaran,karena dalam foto itu terdapat soerang laki-laki sedang memegang sesuatu yang seharusnya membuat dia senang.Namun dia tidak tertawa,tidak pula tersenyum.Dan Ikal juga penasaran kenapa ibunya melarangnya ketika melihat album foto tersebut. Sehingga Ikal menanyakan album foto itu kepada pemburu tua seangkatan ayahnya.

         Setelah pemburu tua itu mengkisahkan album foto itu,rasa penasaran Ikal hilang sesudah mengetahui bahwa foto tersebut adalah ayahnya yang pada saat itu adalah pemain bola yang berbakat bersama dua saudaranya pada masa penjajahan Belanda.Namun tim bola ayahnya harus berakhir setelah mengalahkan tim sepak bola dari Belanda.Karena Van Holden utusan Ratu Belanda menganggap sepak bola sebagai politik untuk mencapai tujuan mempekokoh kependudukan Belanda di Indonesia.Sehingga ayahnya dibuang ke tangsi selama satu minggu oleh Belanda,karena telah melanggar aturan Belanda sebelumnya bahwa tiga bersaudara tidak boleh bermain sepak bola lagi.Setelah kembali dari tangsi tempurung kaki kiri ayahnya hancur dan tidak dapat bermain bola lagi.Mendengar kisah yang disampaikan pemburu tua itu tentang perjuangan ayahnya yang begitu besar,timbullah rasa tekad Ikal untuk menjadi pemain bola Indonesia,yaitu pemain bola PSSI.Langkah yang pertama Ikal lakukan adalah dengan mendaftarkan dirinya menjadi pemain junior dikampungnya saat itu yang di bina oleh pelatih Toharun.

          Perjuangannya untuk menjadi pemain Junior PSSI telah Ikal lakukan,namun Ikal gagal meraihnya,sehingga dia memutuskan untuk gantung sepatu untuk sementara waktu.Pada saat paling sulit-sulinya Ikal itu,ayahnya membangkitkan kembali semangatnya dengan kata-kata yang sangat memotivasi "Prestasi tertinggi seseorang,medali emasnya,adalahjiwanya".Dari kata-kata ayahnya tersebut,membuat Ikal bangkit kembali dan menyadari bahwa dirinya tidak ada kemungkinan untu menjadi pemain sepak bola PSSI.Walaupun Ikal gagal menjadi pemain PSSI bukan berarti dia melupakan semua hal tentang sepak bola,namun Ikal tetap cinta terhadap PSSI dengan menyatakan dirinya serta pendukung PSSI sebagai Patriot PSSI.

          Usai Ikal lulus dari SMA,dia merantau ke Prancis untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbonne,Prancis.Menjelang musim panas,rencana Ikal dan Arai sepupunya itu melakukan perjalanan ke Eropa dan Afrika kian mengebu.Musim panas telah tiba,mereka berangkat menulusuri Eropa dan Afrika.Namun setelah satu bulan berkelana,mereka harus berpisah arah sementara.Arai melanjutkan ke Alhambra dan Ikal ke Madrid.Ikal malanjutkan perjalanannya ke Madrid karena ingin membelikan kaos yang bertulisan dipunggungnya Luis Figo dari club Real Madrid yang menjadi club sepak bola kesukaan ayahnya selain PSSI.Namun kondisi keuangan Ikal saat itu menipis,akhirnya dia memutuskan berjalan kaki dari terminal bus ditimur Madrid menuju ke stadion Santiago Bernebeu demi menghemat uangnya.Sebelum sampai ke stadion,Ikal menjumpai sebuah toko resmi Real Madrid.Disitulah Ikal bertemu dengan sosok Adriana,petugas kasir toko tersebut.

          Lalu Ikal ditunjukkan oleh Adriana kaos yang ingin dia belikan kepada ayahnya tadi yang bertulisan dipunggungnya Luis Figo serta ada tanda tangan asli dari Luis Figo.Namun uang yang dibawa Ikal ini tidak cukup untuk membeli Kaos tersebut.Sehingga dia memutuskan untuk mencari uang tambah dengan bekerja sebagai serabutan siang malam seperti yang biasa dilakukan oleh seorang backpacker.Akhirnya Dari usaha yang dilakukan Ikal dengan bekerja serabutan siang malam itu tidak sia-sia.dia bisa membelikan ayahnya kaos tersebut serta bisa menyaksikan pertandingan Real Mandrid vs Valencia secara langsung dari tribun stadion Santiago Barnebeu.

B.Kelebihan Novel Sebelas Patriot

          Novel ini memiliki alur cerita yang hidup serta cerita yang menarik,sehingga kita dapat merasakan cerita yang ada dalam novel ini.Novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata ini juga sangat memotivasi bagi pembacanya agar selalu semangat menjalani hidup dan berusaha sekeras mungkin untuk mencapai apa yang kita cita-citakan.Lalu novel ini juga mengajarkan kita tentang perjuangan membahagiakan orang tua.

C.Kekurangan Novel Sebelas Patriot

         Novel ini memiliki cerita yang menarik dan alur cerita yang hidup,namun ada sedikit kekurangan,yaitu ada beberapa kesalahan pengetikan kata dalam novel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun