Mohon tunggu...
Miftahul Khoir
Miftahul Khoir Mohon Tunggu... Relawan - Outreach Coordinator at Global Peace Foundation Indonesia

Seorang yang memiliki hobi badminton dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peace Project: Membangun Persaudaraan Lintas Iman di Gereja Katedral Jakarta

15 Januari 2024   10:36 Diperbarui: 15 Januari 2024   11:25 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Global Peace Foundation Indonesia, sebagai salah satu organisasi non profit yang bergerak pada pembangunan perdamaian dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan kembali mengadakan kegiatan Peace! Project. 

Sesuai dengan namanya, tujuan dilaksanakan kegiatan ini yaitu menciptakan gerakan yang melibatkan pemuda dari berbagai latar belakang agama, ras, suku, dan budaya untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian. Maka dari itu kegiatan Peace! Project kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 Januari 2024 di Gereja Katedral Jakarta bekerja sama dengan 5P Foundation dan didukung oleh komunitas Pandulisane.

Seperti yang diketahui, dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu akan bertemu dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengan dirinya. Apalagi menjelang pemilu banyak sekali hal-hal yang bisa menjadi pemicu perpecahan di antara pemuda salah satunya isu agama dan keyakinan. 

Tidak dapat disangkal pula bahwa gesekan dapat muncul antar kelompok masyarakat, tanpa memandang ras ataupun agama. Benturan-benturan ini akan terjadi bilamana tidak adanya pengertian, kebersamaan, saling menghargai dan menghormati antar individu, kelompok, suku, agama dan berbagai perbedaan lainnya.

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari perpecahan tersebut, seperti salah satunya adalah mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.  

Untuk menjaga keutuhan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati agar konflik yang dapat menimbulkan perpecahan bisa dihindari. Dengan saling memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan tersebut akan mewujudkan kehidupan yang lebih damai dan harmoni. 

Selama pelaksanaan kegiatan peace project, 40 peserta dari berbagai lintas agama berdiskusi tentang rumah ibadah umat Katolik di Gereja Katedral. Kegiatan ini juga diikuti oleh para peserta disabilitas yang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti seluruh rangkaian acara dibantu dengan juru bahasa isyarat. 

Pada kesempatan ini hadir juga perwakilan dari 5P Foundation Bapak Yuliandre Darwis selaku Direktur Eksekutif 5P Foundation, Ibu Susi selaku kepala gereja Katedral Jakarta, dan Ibu Uli Silalahi selaku perwakilan Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Shintya Rahmi Utami selaku general manager GPF Indonesia mengatakan dalam sambutannya bahwa Peace! Project menjadi wadah untuk pemuda lintas agama bisa saling mengenal satu sama lain sehingga dapat meminimalisir prasangka buruk yang bisa memicu perselisihan menjelang Pemilu 2024.

Dokumentasi GPF Indonesia
Dokumentasi GPF Indonesia

Kegiatan dibuka dengan dialog lintas iman yang diawali oleh paparan beberapa falsafah perdamaian agama Katolik serta sejarah Gereja Katedral Jakarta oleh ibu Susi. Untuk membangun interaksi dan menghidupkan suasana dibuka sesi tanya jawab antar peserta dengan ibu Susi.

Dokumentasi GPF Indonesia
Dokumentasi GPF Indonesia

Banyak pertanyaan-pertanyaan menarik yang disampaikan oleh peserta. Seperti pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu peserta bernama Ahso yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung bertanya mengenai simbol-simbol yang ada di dalam gereja Katedral. 

Hal ini membuktikan bahwa banyak pemuda pemudi memiliki ketertarikan dan rasa penasaran tentang nilai-nilai dari agama lain sehingga kelak tidak akan ada kesalah pahaman. 

Dokumentasi GPF Indonesia
Dokumentasi GPF Indonesia

Dokumentasi GPF Indonesia
Dokumentasi GPF Indonesia

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi museum Gereja Katedral dipandu oleh ibu Mariana. Peserta tampak antusias berfoto dan bertanya tentang benda-benda sejarah yang tersimpan rapi di museum. Tidak hanya itu, peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi mengenai pengalaman yang didapatkan selama mengikuti Peace! Project yang menjadi penutup rangkaian kegiatan.

Dokumentasi GPF Indonesia
Dokumentasi GPF Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun