Mohon tunggu...
MIFTAHUL HUDA
MIFTAHUL HUDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kepanjen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran tentang Pluralisme dan Multikulturalisme di Indonesia

18 November 2021   15:25 Diperbarui: 18 November 2021   15:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum kawan-kawan virtualku, kembali lagi dengan saya dipembahasan selanjutnya yang mungkin akan menambah wawasan anda. Nah gimana kabar hari ini kawan apakah baik-baik saja atau mungkin ada yang badannya kurang fit. Jika sehat alhamduliilah dan semoga sehat terus kemudian jika badan kurang fit semoga diberikan kesembuhan supaya bisa kembali beraktivitas dengan baik seperti semula. 

Sebelum lanjut ke materi saya ada satu pesan motivasi bagi kaum sadboy,gabuters, dan para gundah gulana.  Janganlah kamu bersedih  jikalau satu cinta, karena diluar sana masih banyak yang menanti tulusnya hati dan cintamu, semangat brother cinta butuh proses untuk berkembang menjadi sempurna jadi butuh kesabaran dan ketabahan untuk mendapatkan cinta yang benar-benar cocok dan sempurna.

Lanjut ke pembahasan materi yaitu sesuai yang tertera dijudul "Pemikiran tentang pluralisme dan multikulturalisme di Indonesia." kawan kawan Apasih pluralisme itu??? Multikulturalisme itu??

Pluralisme adalah kondisi masyarakat yang majemuk yang memiliki kaitan dengan hukum, social, dan politik, pluralisme ini tidak memiliki dominasi semua sama, menghargai perbedaan yang ada tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras semuanya hidup dalam satu kesatuan dengan menunjukkan keunikan daerah dan budaya masing-masing.

Seperti halnya semboyan Negara kita "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua memiliki makna sesuai pluralisme ini terdapat banyak perbedaan dan keberagaman namun diwajibkan untuk bersatu tanpa adanya perbedaan dan disatukan dengan satu Negara yaitu Indonesia.

Di agama islam sendiri juga melarang para umatnya untuk melakukan perbedaan didalam masyarakat,islam mengajarkan perdamaian, toleransi antar umat agama dalam segala aspek bidang kecuali tentang beraqidah. Jadi sudah pas kita dengan tinggal diindonesia ini karena semboyan, kepercayaan sudah menjunjung tinggi persatuan tanpa adanya perbedaan dan mungkin semua agama diindonesia menerapkan dan mendukung adanya persatuan masyarakat ini.

Hidup dimasyarakat ini tidak boleh adanya saling membeda-bedakan karena didalam perbedaan itu pasti ada keunikan tersendiri. Mungkin kalau masyarakat masih menerapkan sikap perbedaan menimbulkan perpecahan, masalah antar individu, kelompok dan kemungkinan besar timbul perpecahan di Negara Indonesia. Jadi buat apa membeda-bedakan kalau bisa hidup damai dan rukun dengan persatuan untuk membuat Indonesia maju dan kuat.

Mungkin dampak positif yang timbul dengan adanya pluralisme ini yaitu :

  • Kehidupan dimasyarakat akan nyaman,sejahtera, dan damai.
  • Minim adanya perselisihan antar etnis atau umat beragama.
  • Indonesia menjadi Negara yang kuat dan maju karena bisa mempersatukan perbedaan didalamnya.

Kesimpulannya bahwa perbedaan hanya akan menimbulkan masalah dan perpecahan, jangan seperti pemikiran kuno yang mengatakan siapa yang kuat dia yang menang dan yang lemah ditindas. Hilangkan pemikiran itu dan rubah bahwasannya persatuan tanpa membedakan akan hidup damai tanpa adanya permusuhan. 

Seperti halnya cintaku tanpa membeda-bedakan fisik atau kemampuan, karena yang cocok dihati bakalan memilih yang cocok tanpa memandang fisik. Cinta memang banyak tapi yang cocok dihati Cuma satu.

Sekarang masuk ke pembahasan multikulturalisme, sama seperti plural yang menjunjung tinggi perbedaan segala bidang, multikulturalisme yaitu paham yang menjunjung perbedaan yang berkhusu kepada budaya atau keheterogen budaya. Seperti nilai-nilai budaya, norma, dan kebiasaan.

Indonesia dengan tatanan masyarakat yang kompleks dengan suatu keberagaman bisa disebut dengan multikulturalisme. Multikultural di Indonesia muncul karena faktor geografis karena bentuk Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan sehingga masyarakat disetiap daerah memiliki perbedaan dari segi warna kulit, tingkah laku, budaya dan tatanan masyarakatnya. Dari sini timbul keberagaman yang dijadikan satu dalam Negara kesatuan republik Indonesia.

Ada faktor lain yang dapat menimbulkan multikultural ini seperti perkawinan. Yaitu antara dua kebudayaan yang saling terikat menjadi satu kesatuan sehingga melebur dan mungkin akan membentuk suatu budaya yang baru, diantara itu dalam ikatan pernikahan akan terjadi perbedaan didalamnya karena dari dua budaya yang berbeda dengan logat dan perilaku yang berbeda namun itu bisa terjadi perdamaian tanpa konflik karena sudah saling berkomitmen dan dimudahkan dengan adanya bahasa nasional dan saling mengerti masing-masing pihak.

Perbedaan budaya, bahasa daerah, dan adat mungkin sudah pernah kita temui dalam kehidupan bermasyarakat, nah sikap yang baik untuk menghargai perbedaan di mayarakat yaitu selalu menghargai budaya orang lain, dan membiarkan mereka untuk melaksanakan adat atau budaya masing-masing tanpa merugikan pihak tertentu.

Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dengan adanya masyarakat multikulturalisme

Positif :

  • Saling mengenal budaya satu dengan lain.
  • Banyak budaya yang dapat ditampilkan.
  • Menimbulkan minat bakat generasi muda agar mengembangkan budaya dan mempelajari budaya lain.
  • Mengetahui karakter orang-orang.
  • Membentuk persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat.
  • Menciptakan Indonesia kuat.

Negatif :

  • Perpecahan dalam masyarakat
  • Saling membangga-banggakan budaya sendiri dan menjelekkan budaya lain.
  • Mungkin timbul korban,harta dan lain-lain.

Tapi dari dampak diatas mungkin sudah pasti terjadi karena mungkin dari sifat individu dan kelompok masing-masing berbeda-beda. Kemudian faktor dari luar juga berpengaruh seperti dampak negatif globalisasi dan modernasi sehingga masyarakat mudah terpengaruh apalagi sekarang jaman sudah canggih lewat media internet dan social dengan mudah mendapat kabar yang simpang siur (hoax) sehingga membuat panas dan terpancing untuk saling serang.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas yaitu perbedaan didalam kehidupan memang wajar tapi kita harus saling mengetahui bahwa perbedaan bukan merupakan suatu halangan namun bisa digunakan sebagai sumber kekuatan agar tidak mudak dipecah belah oleh pihak luar yang ingin menguasai Indonesia lewat perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun