Mohon tunggu...
Miftahudin
Miftahudin Mohon Tunggu... Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Garuda Pancasila

15 Januari 2019   12:47 Diperbarui: 15 Januari 2019   12:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung Garuda adalah kendaraan Wishnu

Yang kuat dan besar

Seperti Negara kita, Katanya

Warnanya yang keemasan

Melambangkan kejayaan juga kemakmuran

Garuda berparuh, bersayap, berekor, dan bercakar

Gambaran kekuatan dan tenaga untuk membangun yang berlimpah

Seperti Negara ini, tentunya

Jumlah bulu Di tubuhnya telah di tentukan 

Tuk mengingatkan kita pada hari Proklamasi kemerdekan

Di dadanya tergantung perisai untuk perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri dalam mencapai tujuan

Di Dalamnya di hiasi bermacam gambar

Gambar yang menjadi falsafah yang di cita-citakan

Cakarnya mencengkeram erat pita putih bertuliskan kalimat Semboyan

Semboyan persatuan, artinya

Cengkeramannya begitu erat, Seakan tak ingin kehilangan pita putih bertuliskan kalimat semboyan hilang di terpa angin

Sayapnya merentang siap untuk terbang menuju singgasana

Paruhnya menganga

Sepertinya hendak bersuara, suara itu penting, katanya

Kepalanya menoleh ke kanan, tidak kearah lain

Arah kanan di anggap arah Kebaikan

Burung Garuda mirip elang jawa, ironisnya, elang Jawa mulai punah keberadaanya

Punahnya elang Jawa menjadi duka kita

Elang Jawa punah karena deforestasi hutan

Janganlah pernah kaitkan punahnya elang jawa dengan gambar Garuda Pancasila

Itu akan melukai pemilik hati, hati yang senantiasa mencintai negeri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun