Mohon tunggu...
Miftahudin
Miftahudin Mohon Tunggu... Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istilah-istilah Panggilan Seseorang dalam Suku Jawa

15 Oktober 2018   09:43 Diperbarui: 24 Agustus 2020   22:09 4888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istilah panggilan seseorang dalam suku Jawa (Sumber: www.phinemo.com)

Suku Jawa mempunyai sebuah aturan dalam memanggil seseorang. Dalam sistem kekeluargaan suku jawa memanggil satu sama lain biasanya dengan menggunakan panggilan kehormatan (menurut usia). Hingga saat ini, memanggil orang dengan nama depannya langsung dianggap tidak sopan dan hanya pantas dilakukan untuk memanggil orang sebaya atau lebih muda.

Suku jawa menggunakan berbagai macam istilah dalam memanggil seseorang yang dipergunakan, seperti contoh Istilah panggilan kepada orang-orang yang masih ada ikatan darah:

1. Bapak/Bapa/Rama artinya Bapak

2. Emak/Ibu/Biyung/Sibu/Simbok artinya Ibu

3. Mas/Kakang/Kangmas/Raka artinya Kakak laki-laki

4. Mbak/Mbakyu artinya Kakak Perempuan

5. Adhik/Dhik/Dimas/Rayi artinya: Adik laki-laki & Diajeng/Jeng artinya: Adik perempuan.

6. Simbah/Mbah/Eyang Kakung artinya: Kakek

7. Simbah/Mbah/Eyang Putri artinya: Nenek

8. Pakdhe /Bapak Gedhe artinya: Kakak laki-laki Bapak/Ibu atau semua anak laki-laki dari kakak eyang berapapun umurnya

9. Budhe/Ibu Gedhe artinya: Kakak perempuan Bapak/Ibu atau semua anak perempuan dari kakak eyang berapapun umurnya

10. Paklik/Bapak Cilik artinya: Adik laki-laki Bapak/Ibu atau semua anak laki-laki dari adik eyang berapapun umurnya

11. Bulik/Ibu Cilik artinya: Adik perempuan Bapak/Ibu atau semua anak perempuan dari adik eyang berapapun umurnya

Ada satu contoh menarik yang dapat di pelajari dari istilah panggilan keluarga jawa ini.

Ada Satu keluarga besar yang tinggal di Solo, sebut saja namanya Trisna. Ia memanggil sepupunya dengan namanya langsung, sebut saja Doni. "Don, dolan ning Manahan yok." (Don, maen ke Manahan yuk)

Tiba-tiba budhe (ibunya Doni) nyeletuk, "Lho kok njangkar? Manggile mas Doni to ya." (Lho kok nggak sopan, panggilnya mas Doni dong)

Trisna agak bingung, lalu menjawab "Nggih budhe" (Iya budhe).

Jika di telusuri, Usia Doni itu dua tahun lebih muda dari Trisna. Malam harinya karena Trisna masih penasaran, Trisna menanyakan pada bapaknya, kenapa kok Trisna harus panggil Doni itu mas, ternyata semua anak budhe dan pakdhe itu harus dipanggil mas atau mbak dan semua anak bulik atau paklik itu harus dipanggil dik, tidak berdasarkan dengan umur.

Jadi dari contoh diatas jelas bahwa Istilah-istilah yang di pergunakan untuk memanggil seseorang dalam keluarga suku jawa ini dipergunakan dengan maksud agar etika dan sopan santun tetap terjaga di antara mereka pada saat berkomunikasi antara yang lain. Dan juga untuk memberitahukan bahwa mereka masih ada hubungan darah.

Namun pada saat ini istilah-istilah semacam ini sudah jarang di gunakan oleh beberapa keluarga suku Jawa,  hal ini mungkin di karenakan beberapa orang masih kesulitan dengan penggunaan istilah semacam ini, tapi ada pula mereka-mereka tidak menggunakan istilah ini dengan alasan karena merasa tidak nyaman. Mengingat panggilan kehormatan ini di berlakukan pada setiap orang usia mereka berbeda jauh.

Seperti contoh panggilan yang telah di jelaskan diatas. Walaupun Trisna usianya selisih dua tahun lebih tua dengan Doni, tapi tetap saja Trisna harus memanggil Doni dengan sebutan "Mas". 

Hal ini yang kemudian akan menjadi masalah dalam berkomunikasi pada seseorang apabila tidak di lakukan, karena pada dasarnya panggilan kehormatan akan lebih tepat jika di berikan kepada orang yang tepat pula.

Lain di Jawa lain pula di Australia, di Australia tidak mengenal istilah semacam ini. Jadi jangan heran kalau Anak-anak memanggil orang yang lebih tua dengan hanya mengucapkan namanya saja. Dan yang di panggil pun tak akan marah-marah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun