Mohon tunggu...
Sapabanten
Sapabanten Mohon Tunggu... Penulis - Wirausaha
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Cerdas beretika dalam membangun kemajuan daerah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mahasiswa Unpam Bakar Ban Depan Pemkot Tangsel

10 Juni 2024   20:21 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sapabanten- Sejumlah Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) melakukan demonstrasi sampai membakar ban di depan kantor Pemerintan Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), di jalan Maruga Raya, Kecamatan Ciputat, pada Senin (10/6).

Masa aksi demonstrasi tersebut bentuk kritikan untuk Pemkot Tangsel yang lalai terhadap pembatasan jam oprasional kendaraan truk yang sudah ada ketentuanya yang diatur melalui Peraturan Walikota (Perwal) nomor 58 tahun 2019 tentang Pembatasan Operasional Mobil Barang.

Pantauan media dilapangan, pada Senin (10/6) terdengar dengan lantang masa aksi demonstarsi menyuarakan Pemkot Tangsel melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel telah gagal menindak tegas jam operasional truk.

"Dishub Kota Tangsel telah lalai dalam menegakan jam oprasional truk yang sampai beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya korban jiwa" tuturnya masa aksi demonstrasi dalam orasinya depan Pemkot Tangsel.

Masa aksi demontrasi terus berlanjut dengan suasana saling dorong-mendorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangsel dan aparat kepolisian. Selain itu masa aksi melakukan bakar ban yang mengakibatkan suasana semakin panas  saling dorong-mendorong dan mengakibatkan pengrusakan Barrier Gate (Palang Pintu Otomatis) depan pintu masuk Pemkot Tangsel.

Diketahui dalam aksi tersebut susana semakin panas, salah seorang mahasiswa yang terjatuh dan susah untuk bernapas karena untuk menyelamatkan temannya di kerumunan aksi dorong-mendorong dengan Satpol PP Tangsel dan aparat kepolisian.

" Ia saya tidak bisa bernapas, bagian alat vitalnya yang diduga terkena tendang salah satu aparat dalam aksi tersebut," paparnya saat di konfirmasi dilapangan.

Sementara Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas muhamad syawaludin mengatakan, sejumlah mahasiswa unpam demonstarasi sudah melakukan pemberihuan melalui surat. Saat ditanya adanya korban yang diduga tertendang salah seorang aparat, ia menelaskan belum mengetahui dan harus di cek dulu.

"Ia harus di cek terlebih dahulu," pungkasnya.

Sejumlah masa aksi tersebut selesai dan membubarkan diri dan akan melakukan aksi lanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun