Mohon tunggu...
Miftahus Sangadah
Miftahus Sangadah Mohon Tunggu... Penulis - Pengarang novel

Alumni IAINU Kebumen. Pengarang novel Perempuan di Embun Pagi. Tertarik baca buku setelah menemukan buku bagus Islam Doktrin dan Peradaban, Nur Cholis Madjid.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Baru Mashud

29 Oktober 2024   05:30 Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:40 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/

Tangis Maftuh pecah, terisak-isak. Amat sedih dan kehilangan. Tak pernah menyangka akan secepat ini mereka berpisah. Selama ini membayangkan ia dan Mashud akan berjuang dan sukses bareng. Menjalani persahabatan sampai kakek-kakek.

Tak lama setelah itu Maftuh pergi ke makan Mashud. Ia memandangi gundukan tanah yang masih basah dengan linangan air mata.

"Apakah ini maksudnya yang kau katakan kontrakmu sudah selesai dan kau tidak bisa melanjutkan kuliah karena suatu alasan?"

Usai tangis reda, mengirim doa untuk sang sahabat. Lalu berkata sebelum meninggalkan rumah baru Mashud.

"Mungkin ragamu telah tertanam di bumi. Tapi semangat dan cita-citamu selalu ada bersamaku. Selamat tidur, Kawan." "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun