Mohon tunggu...
Miftah Ramdani
Miftah Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa yang suka menulis artikel mengenai bisnis dan suka dalam menulis mengenai contet creaotor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkuat Jati Diri Desa Melalui Platform TikTok: Desa Kesenian di Jurang Belimbing

13 Februari 2024   21:11 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:34 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara kebisingan era digital dan gelombang media sosial, Universitas Diponegoro (Undip) telah merumuskan sebuah inisiatif yang begitu menarik dan inspiratif. Mereka menggerakkan roda pembangunan masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengubah pandangan kita tentang potensi desa-desa di sekitar lingkar kampus.

Menyemai Perubahan Lewat TikTok: Jurang Belimbing Beraksi

Jurang Belimbing, dengan semua potensinya yang belum tergali sepenuhnya, menjadi fokus perhatian dalam perjalanan pemberdayaan masyarakat melalui KKN. Namun, kali ini tidak ada kampanye kuno yang digunakan. Sebaliknya, mereka memilih platform yang paling populer di kalangan generasi muda saat ini: TikTok.

Bersama dengan mahasiswa, warga desa di Jurang Belimbing berkolaborasi untuk membangun sebuah identitas desa yang unik di platform media sosial ini. Mereka tidak hanya menunjukkan keindahan alam yang dimiliki desa mereka, tetapi juga kaya akan kesenian tradisional dan kehidupan sehari-hari yang menginspirasi.

Dari tarian tradisional hingga pemandangan alam yang menakjubkan, setiap sudut desa diabadikan dalam video pendek yang kreatif dan memikat. Dan yang lebih menarik lagi, warga desa sendiri menjadi bintang utama dalam setiap karya yang mereka hasilkan.

whatsapp-image-2024-02-13-at-21-02-17-65cb777112d50f4d806dd468.jpeg
whatsapp-image-2024-02-13-at-21-02-17-65cb777112d50f4d806dd468.jpeg

Dari balik layar ponsel, sebuah revolusi diam-diam terjadi. Masyarakat Jurang Belimbing tidak hanya menjadi lebih percaya diri dalam mengekspresikan warisan budaya mereka, tetapi juga merasakan dampak langsung dari upaya mereka. Melalui eksposur di TikTok, desa mereka menjadi tujuan yang menarik bagi pelancong lokal dan mancanegara, membuka peluang baru dalam perekonomian lokal.

Tetapi yang lebih penting, mereka mulai memandang diri mereka sendiri dengan mata yang berbeda. Mereka melihat potensi di tengah-tengah kekayaan alam dan budaya mereka. Mereka merasa dihargai, dan yang paling penting, mereka merasa memiliki peran penting dalam memajukan desa mereka sendiri.

Dengan demikian, langkah-langkah kecil yang diambil di Jurang Belimbing tidak hanya memberi harapan bagi desa-desa lain di sekitar lingkar kampus Undip, tetapi juga menjadi cambuk inspirasi bagi komunitas lain di seluruh Indonesia. Dan dengan setiap like dan share, mereka menunjukkan bahwa perubahan nyata dimulai dari bawah, dari hati masyarakat itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun