Mohon tunggu...
Miftah Dea
Miftah Dea Mohon Tunggu... Guru - Jakarta - Indonesia

Seorang guru yang siap dengan PERUBAHAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trapesium Usia, Refleksi, Nilai dan Peran Guru Penggerak

9 November 2022   23:35 Diperbarui: 10 November 2022   00:00 9398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sekembali dari kantin, ketika saya baru mau masuk kelas tiba-tiba saya dan teman-teman dikagetkan dengan meluncurnya sebuah layangan tinju ke arah perut saya dan teman-teman. Seketika saya tersungkur dan merasa kesakitan yang luar biasa.

Setelah pemukulan tersebut saya melihat beberapa orang dengan memakai seragam biru abu keluar dari kelas dan berlari kearah luar gerbang kecil dibelakang kelas saya. Sambil menahan sakit saya melihat teman-teman yang berada dikelas diperlakukan sama oleh segerombolan anak-anak yang kita tahu bukan murid disekolah saya. 

Ketika jam selesai istirahat berbunyi dan guru masuk ke kelas saya dan teman-teman melaporkan apa yang terjadi. Bukannya mendapatkan bantuan, guru tersebut malah menghukum saya dan teman-teman untuk berdiri dilapangan karena dianggap telah tawuran.

Saya mencoba membela diri dengan menceritakan kembali kejadiannya, namun guru tersebut tidak mendengarkan dan dipikirnya saya membangkang akibatnya waktu hukuman bertambah 10 menit. Selisih usia saya saat itu hingga usia saat ini adalah 26 tahun.

Refleksi saya atas kejadian tersebut:

Meskipun sudah 25 sampai 26 tahun yang lalu saya masih mengingat dengan jelas peristiwa tersebut karena keduanya sangat bermakna. Peristiwa yang mengesankan baik positif maupun negatif akan mendapatkan tempat tersendiri dalam pikiran kita dibanding dengan peristiwa yang biasa-biasa saja. Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru terbaik. 

Pengalaman akan membentuk kedewasaan seseorang. Guru yang kaya akan pengalaman tentu akan mempunyai prior knowledge–pengetahuan awal yang lebih banyak dibanding mereka yang miskin pengalaman. Pengalaman inilah yang akan digunakan guru ketika berhadapan dengan peserta didik dengan perlakuan yang berbeda karena setiap individu itu unik.

Dengan melihat kasus pertama dan kedua tersebut, Tentunya menginspirasi saya sebagai pendidik, diantaranya sebagai guru saya harus mengembangkan karakter, minat, bakat serta potensi peserta didik dengan melihat keunikannya, menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran serta saya akan mendengarkan peserta didik sebelum memberikan perlakukan.

"Guru adalah Pamong yang berperan menuntun murid untuk belajar mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sebagai bekal untuk memaknai hidup mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat."

 

 2: Nilai dan Peran Guru Penggerak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun