1: Refleksi
Setiap momen dalam hidup kita merupakan pembelajaran, bahkan ada momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin mempengaruhi diri saya sampai saat ini. Pada tugas Modul 1.2. a.3 Mulai dari Diri — Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, saya harus membuat Trapesium Usia.
 Setelah membuat trapesium Usia, saya dapat mengaitkan semua momen yang terjadi di masa sekolah dengan peran saya menjadi seorang guru dimasa sekarang. Setiap momen atau peristiwa penting pada masa sekolah ada yang positif dan ada yang negatif.
Ada satu peristiwa positif yang membekas sampai sekarang. Saat itu saya berusia 17 tahun dan masih duduk di kelas dua SMU. di sekolah saya bukan tergolong siswa yang berprestasi, tapi dalam mata pelajaran tertentu saya dapat mengungguli teman-teman saya pada saat itu.Â
Salah satunya Bahasa Indonesia. Pada saat itu Guru Bahasa Indonesia yang kebetulan guru wali kelas memberikan tugas untuk membuat Cerita Pendek (Cerpen) dan seperti biasanya itu membuat saya tertarik. Guru menginstruksikan agar cerpen tersebut dibuat semenarik mungkin dengan cerita yang dapat memberikan pesan baik bagi pembaca.Â
Setelah cerpen selesai saya buat, Guru meminta saya untuk membacanya didepan kelas. Guru Bahasa Indonesia saya mengapresiasi baik dan memuji cerpen yang saya buat dan saya dianugrahi nilai terbaik saat itu.Â
Tidak sampai disana, Guru meminta cerpen saya untuk dibuat menjadi naskah drama untuk di pentaskan di acara Pentas Seni (Pensi) sekolah. Saya sangat bahagia dan antusias mendengar pujian guru serta dukungan dari teman-teman.Â
Dengan bimbingan dan motivasi guru saya serta dukungan teman-teman akhirnya naskah drama selesai dibuat dan selama latihan saya berperan sebagai pengarah drama. Seluruh proses telah dilalui dan tiba saat pensi, drama kelas siap untuk dipertunjukkan. Selisih usia saya saat itu hingga usia saat ini adalah 25 tahun.
Peristiwa negatif terjadi ketika saya kelas satu SMU. Ada beberapa sekolah yang berada di wilayah tempat saya belajar, Ada Sekolah Dasar dan Sekolah Teknik Menengah (STM). Saya pada saat itu saya sebagai murid kelas 1-6 yang mana letak kelas nya berada paling pojok.Â
Dibelakang kelas saya terdapat pintu gerbang kecil yang memudahkan akses untuk masuk dan keluar, kebetulan diluar gerbang tersebut terdapat beberapa kantin warga. pada jam istirahat, seperti biasanya saya dan teman-teman berburu makannan ke kantin luar sekolah karena lebih dekat dan lebih banyak pilihan makanannya.