Stres akan menyebabkan berbagai gangguan fisik, sosial, dan psikologis. Louis Kaplan (1996) menyatakan bahwa stres dapat menyebabkan gangguan dalam proses berpikir, penurunan konsentrasi, dan penurunan kemampuan untuk membuat keputusan. Selain itu, Cardwell (1996) mengatakan bahwa stres memiliki efek subyektif, seperti kelelahan, harga diri yang menurun, efek perilaku, seperti penurunan nafsu makan, tidak tenang, efek fisiologis, seperti hipertensi, kesulitan bernafas, dan efek kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi.
Stres akan menyebabkan berbagai gangguan fisik, sosial, dan psikologis. Louis Kaplan (1996) menyatakan bahwa stres dapat menyebabkan gangguan dalam proses berpikir, penurunan konsentrasi, dan penurunan kemampuan untuk membuat keputusan. Selain itu, Cardwell (1996) mengatakan bahwa stres memiliki efek subyektif, seperti kelelahan, harga diri yang menurun, efek perilaku, seperti penurunan nafsu makan, tidak tenang, efek fisiologis, seperti hipertensi, kesulitan bernafas, dan efek kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi.
Akibatnya, orang-orang akan mengalami kontak sosial yang lemah, yang pada gilirannya menyebabkan mereka kehilangan perhatian dan perhatian mereka pada lingkungan sosial mereka. Perilaku seperti mengurung diri di rumah, tidak bersedia menerima tamu, tidak menghadiri undangan, dll.
Mengendalikan Stress
Akibatnya, stres memiliki efek yang sangat besar. Karena ujian dan cobaan dari Allah SWT tidak dapat diatur oleh manusia, stres tidak dapat dihindari selamanya. Langkah terbaik adalah membangun sikap dan perilaku yang dapat mengendalikan stres untuk mengurangi efek stres. Sebagaimana ditunjukkan dalam surat Ali "Imron" ayat 139, Allah SWT menyatakan bahwa "janganlah kamu lemah dan janganlah kamu bersedih hati, karena kamulah orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
1.Niat Ikhlas: Islam mengajarkan untuk berusaha dengan niat ikhlas setiap saat (Athar, 1991; Athar, 2008; Hawari, 1997; Heru, 2006). Ini karena nilai usaha itu tinggi di mata Allah SWT, dan dia tenang apabila usaha itu tidak menghasilkan hasil yang diharapkan.
2.Sabar dan Shalat: Sabar dalam Islam adalah kemampuan untuk bertahan dan mengikuti ajaran agama untuk menghadapi atau menentang keinginan nafsu.Â
3.Berserah diri dan bersyukur (Tawakkal). Dengan selalu bersyukur dan menerima segala sesuatu yang diberikan Allah SWT adalah penting dalam menghadapi tekanan.Â
4.Doa dan Dzikir: Sebagai orang beriman, doa dan dzikir memberi kita kekuatan untuk melakukan apa yang kita inginkan.Â
Wallace (2007) menyebutkan beberapa cara untuk mengatasi stres, dalam beberapa bahasa:Â
1.Restrukturasi kognitif, yang berarti mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Ini dapat dicapai melalui pelatihan dan instruksi.