Ibu...
Aku pamit pulang, akan kulelang semua yang sudah kepalang.
Seberes urusan akan segera kuselesaikan,
Doakan anandamu segera kembali pulang setelah semua sudah terbayarkan.
Ibu...
Bukan tak sakit dada ini menahan sesak,
Yang sepertinya sudah dipenuhi para derai, para malam yang sepi, dan rinai para hujan.
Namun,
Aku harus kembali menimba asa,
Aku tidak ingin tuamu beranjak dibersamai kecewa.
Ibu...
Biarlah temaram mengurungku sementara waktu, biarlah bu
Karena aku percaya siang pasti akan datang.
Ibu...
Jangan lupa selipkan namaku disetiap pertigaan malammu,
Saat aku tak ada di pelupuk matamu,
Atau,
Juga saat aku sedang tak bersender pada kusen rumahmu.
aku pamit, doakan agar aku cepat kembali.
Bukan besama duri,
melainkan bersama kokoh asa dan citaku, yang dulu hampir mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H