Mohon tunggu...
Mifthahul Nurzanah
Mifthahul Nurzanah Mohon Tunggu... Jurnalis - welcome to my corner of the world..

i am not a good one in telling a story, that is the reason why i write.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak untuk Ibu

30 November 2019   06:47 Diperbarui: 30 November 2019   06:45 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu...

Aku pamit pulang, akan kulelang semua yang sudah kepalang.

Seberes urusan akan segera kuselesaikan,

Doakan anandamu segera kembali pulang setelah semua sudah terbayarkan.

Ibu...

Bukan tak sakit dada ini menahan sesak,

Yang sepertinya sudah dipenuhi para derai, para malam yang sepi, dan rinai para hujan.

Namun,

Aku harus kembali menimba asa,

Aku tidak ingin tuamu beranjak dibersamai kecewa.

Ibu...

Biarlah temaram mengurungku sementara waktu, biarlah bu

Karena aku percaya siang pasti akan datang.

Ibu...

Jangan lupa selipkan namaku disetiap pertigaan malammu,

Saat aku tak ada di pelupuk matamu,

Atau,

Juga saat aku sedang tak bersender pada kusen rumahmu.

aku pamit, doakan agar aku cepat kembali.

Bukan besama duri,

melainkan bersama kokoh asa dan citaku, yang dulu hampir mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun