Mohon tunggu...
Mifthahul Nurzanah
Mifthahul Nurzanah Mohon Tunggu... Jurnalis - welcome to my corner of the world..

i am not a good one in telling a story, that is the reason why i write.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stigma yang Melekat pada Gen Z

6 September 2019   09:46 Diperbarui: 6 September 2019   10:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlahir dengan sarana prasarana yang sudah semakin canggih membuat para generasi  Z acap kali disebut sebagai generasi micin karena menyukai hal-hal yang serba instan.   Dengan latar belakang dan karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya, menjadikan permasalahan yang ada pada generasi ini, sebagai topik yang seru untuk diperbincangkan.

Generasi Z merupakan orang-orang yang lahir disaat internet sudah mulai muncul dan berkembang. Dilansir dari tirto.id bahwa internet di Indonesia muncul pada tahun 1990. Generasi ini merupakan generasi peralihan dari generasi Y, dimana teknologi semakin berkembang pesat. 

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Wikipedia bahwa generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. Dengan begitu kita bisa mengkalim bahwa orang-orang yang disebut sebagai generasi Z saat ini sudah mulai berusia 20 tahun keatas.

Menurut Blakey dalam wawancaranya bersama Forbes ia mengatakan bahwa generasi z merupakan generasi yang paling berpengaruh dan beragam dari generasi yang pernah ada. Seperti yang kita bisa rasakan, banyak sekali pengaruh teknologi dalam kehidupan kita sebagai generasi z saat ini. mulai dari pengaruh positif maupun negatif.

Banyak pendapat mengatakan jika generasi ini adalah generasi yang mandiri dan serba individualis. Generasi ini merupakan generasi yang mahir dalam menjalankan berbagai aktivitas dengan menggunakan gawai ataupun teknologi lainnya. 

Biasanya generasi ini cenderung menyukai interaksi sosial yang dilakukan melalui jejaring social seperti whatsapp, line, twitter, instagram atau yang paling popular facebook.  

Selain itu generasi ini juga dikenal sebagai generasi yang lebih toleran kepada budaya sekitar, juga lebih terbiasa dengan macam-macam aktivitas yang dilakukan dalam satu waktu seperti mendengar music sambil membaca.

Namun alih-alih memperbincangkan sisi positifnya tidak sedikit orang-orang juga mengkaitkan generasi ini kepada stigma negative seperti:

Generasi Z sering dicap sebagai generasi yang manja. Dengan penggunaan gawai yang kian canggih bisa mempermudahkan seseorang untuk melakukan apa saja. Contohnya, saat ingin tau mengenai suatu informasi, orang bisa saja dengan mudah mendapatkan informasi tersebut melalui internet. 

Kasus kedua yaitu dengan munculnya aplikasi go-food yang membuat siapa saja mudah untuk membeli makanan dimana saja dan kapan saja selagi bisa mengakses layanan tersebut, ini juga bisa memicu tingkat kemalasan seseorang menjadi meningkat.

Persepsi lainnya yaitu generasi ini di cap sebagai generasi yang suka hura-hura, dan memiliki kriteria usia pernikahan yang cenderung lebih tua dari pada generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun