Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Kali Gagal Naik Kelas karena Disabilitas Belajar

7 Desember 2021   20:47 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:00 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto ilustrasi: Kompas.com

Anak penyandang disleksia memerlukan pendekatan edukasi khusus. Dirangkum dari Halodoc.com, edukadi khusus yang diterapkan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala disleksia dan hasil tes psikologi.

Kemampuan fonologi, yakni kemampuan pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia, memahami huruf dan susunan huruf yang membentuk bunyi tersebut, memahami bacaan, membaca cara membunyikan kata, hingga membangun kosakata.

Tentu bukan perkara mudah mengatasi disleksia, apalagi dapat teratasi secara instan. Butuh waktu dan proses yang menguji kesabaran dan ketelatenan bagi orang tua.

Apabila anak sudah terdeteksi mengalami disleksia, orang tua perlu bekerja sama dengan pihak sekolah dan guru. Jika dimungkinkan bisa dilakukan dengan serangkaian tes psikologi dan tes umum. 

Orang tua disarankan konsultasi dengan ahli yang berkecimpung di bidangnya agar masalah bisa teratasi dan anak bisa nyaman dalam proses belajar. (Miv).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun