Anak penyandang disleksia memerlukan pendekatan edukasi khusus. Dirangkum dari Halodoc.com, edukadi khusus yang diterapkan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala disleksia dan hasil tes psikologi.
Kemampuan fonologi, yakni kemampuan pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia, memahami huruf dan susunan huruf yang membentuk bunyi tersebut, memahami bacaan, membaca cara membunyikan kata, hingga membangun kosakata.
Tentu bukan perkara mudah mengatasi disleksia, apalagi dapat teratasi secara instan. Butuh waktu dan proses yang menguji kesabaran dan ketelatenan bagi orang tua.
Apabila anak sudah terdeteksi mengalami disleksia, orang tua perlu bekerja sama dengan pihak sekolah dan guru. Jika dimungkinkan bisa dilakukan dengan serangkaian tes psikologi dan tes umum.Â
Orang tua disarankan konsultasi dengan ahli yang berkecimpung di bidangnya agar masalah bisa teratasi dan anak bisa nyaman dalam proses belajar. (Miv).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H