Pada awal tahun saya berharap tahun 2020 tidak ada insan kreatif di Indonesia yang menyuguhkan tema horor di bioskop maupun YouTube.
Pembuat film horor mestinya malu. Perfilman Indonesia takkan bisa maju dan bersaing jika kebanyakan hanya berkutat dengan tema horor.Â
Berbicara jumlah penonton, film horor memang seksi. Empat film horor pada 2019 berhasil meraup jutaan penonton dan masuk jajaran film box office alias laris.
Awal tahun 2020 kita masih dihantui film horor dan cukup membetot perhatian penikmat film. Hmm, film horor ternyata bisa dinikmati. Memacu adrenalin yang bikin nagih.
Film Rasuk 2 bergentayangan di bioskop dan tayang perdana 2 Januari 2020. Disusul Surat dari Kematian (9 Januari), Janin (16 Januari), lalu Mangkujiwo (30 Januari).
Belum puas dengan film horor di bulan Januari? Tidak perlu khawatir, production house dan produser sudah siap mengeruk rupiah dari jualan keseraman film baru, remake, maupun sekuel pada bulan berikutnya, seperti: KKN Desa Penari, Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, Suzanna, Santet Ilmu Pelebur Nyawa, dan Asih 2.
Tayangan bioskop Indonesia terbilang monoton. Wajar saja sih, membikin film bertema horor tak perlu biaya mahal dibandingkan membuat film bertema sejarah, perang, mau pun film lain sekualitas film Hollywood.Â
Dari segi kreatifitas bisa dibilang film Indonesia kalah kualitas dengan film India alias Bollywood. Apalagi dengan film Korea. Tentu ini berdasar pendapat dan selera saya. Mestinya Indonesia malu cuma bisa produksi film horor.
Tema Horor Jadi Trending YouTube
Tak berbeda dengan tayangan tema horor di bioskop, konten kreator YouTube meraup pundi adsense dari konten horor.
Beberapa tahun terakhir tema horor sering wara-wiri jadi trending. Sebut saja channel Jurnal Risa dan Sara Wijayanto.
Bahkan sekelas komika dan YouTuber Raditya Dika saja tergoda bikin konten hantu-hantuan. Tak tanggung-tanggung dia bikin seri paranormal experience.
Menolak lupa, Raditya Dika pernah membuat pengakuan mengejutkan. Rumah yang ia tempati ternyata dihuni makhluk gaib yang tak malu-malu kelihatan oleh mata telanjang. Wow.
Raditya Dika, sang istri Anissa Aziza, dan asisten rumah tangganya pernah mencium aroma mistis dan melihat penampakan hantu yang dimaksud.
Menurut pengakuan Radit, hantu di rumahnya sering mengganggu asisten rumah tangga (ART). Sang ART sering menangis setiap malam karena ketakutan melihat hantu, bahkan dikabarkan sampai depresi dan meminta mundur dari pekerjaannya.
Radit sampai mengundang paranormal, dari hasil penerawangan paranormal, rumah Radit dihuni keluarga hantu. Di beberapa ruangan rumahnya terdapat hantu berwujud kuntilanak, seorang ayah dan tiga anak.
Percaya Hal Gaib Termasuk Sebagian Iman
Ajaran agama, terkhusus Islam menerangkan bahwa Islam mengajarkan iman/percaya pada hal gaib, termasuk hari akhir, siksa kubur, dan jin. Setan atau hantu menurut Islam merupakan perwujudan dari jin yang nampak di alam manusia.
Tapi kasus berbeda jika kita percaya hal gaib karena dicekoki film dan konten horor.
Soal rumah berhantunya Radit, kita boleh percaya boleh tidak. Pengakuan-pengakuan yang ia sampaikan bersifat subyektif. Bisa jadi karena ia pernah membuat film horor, suasana kehororan masih terbawa sampai rumah. Apalagi rumahnya tergolong luas dan mewah hanya dihuni segelintir orang.
Untuk membenarkan pengakuan Radit, ia beralasan rumah Radit dibangun di tanah yang dulu sebuah taman. Bisa jadi hantu-hantu kecil itu dulu bermain di taman itu.
Radit juga beranggapan hantu yang nongkrong di rumahnya bisa jadi karena sutradara film 'Pengabdi Setan' Joko Anwar pernah syuting promo film di rumah Radit.
Kejadian Nyata atau Cari Rezeki?
Setan dan makhluk gaib yang tertangkap kamera menurut saya bisa dibilang antara ada dan tiada. Bisa jadi settingan dan rekayasa.
Soal benar atau tidaknya hantu yang jadi konten YouTube, hanya Tuhan, Hantu dan (kejujuran) YouTuber yang tahu. Yang jelas, jutaan follower di media sosial dan subscriber YouTube terpancing dan menyukai konten horor.
Paling menguntungkan, video-video gosipin hantu ditonton jutaan orang. Hmm, dapat uang gede nih dari YouTube. Wallahua'lam. (Miv)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H