Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesona Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih di Usia Senja

2 Februari 2020   10:48 Diperbarui: 2 Februari 2020   10:52 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.instagram.com/elvy_sukaesih

Usia tak jadi halangan untuk tetap eksis di jagat hiburan bagi Elvy Sukaesih. Pedangdut senior yang akrab disapa umi Elvy itu memiliki suara emas merdu mendayu. 

Puluhan album dangdut adalah bukti ia mumpuni di bidang tarik suara. Jika Rhoma Irama mendapat julukan 'Raja Dangdut', Elvy Sukaesih layak mendapat Julukan 'Ratu Dangdut'. 

Elvy lahir di Jakarta, 25 Juni 1951. Usia memang tidak muda lagi, namun umi Elvy tak kehilangan pesonanya. Suara khas yang masih terjaga menjadikannya tetap eksis di belantika musik dangdut. 

55 Tahun Bernyayi

Ratusan lagu dan puluhan album telah ia lahirkan selama 55 tahun berkarir di dunia dangdut. Selain menyanyi, Elvy juga berakting dalam puluhan judul film. 

Lirikan mata tajam nan manja, serta busana glamour tapi meriah adalah ciri khasnya saat di panggung. Beberapa lagu yang melambungkan namanya antara lain Cubit Cubitan, Colak-Colek, Sumpah Benang Emas, Gedung Tua, Bisik-Bisik Tetangga, Tujuh Sumur, Gula-Gula, dan Air Mata Darah. 

Foto: www.instagram.com/elvy_sukaesih
Foto: www.instagram.com/elvy_sukaesih
Duet dan Main Film dengan Rhoma Irama

Sedangkan lagu duetnya bersama Rhoma Irama yang populer antara lain Malam Terakhir, Rujuk, Mandul, dan Syahdu. 

Film-film yang pernah ia bintangi, di antaranya Tiada Seindah Cintamu (1977), Kisah Cinta Rojali dan Zuleha (1979), Betty Bencong Slebor (1978), Cubit-cubitan (1979), Senggol-senggolan (1980), dan Mandi Madu (1986), dan Hantu Biang Kerok (2009). 

Kumparan.com menyebutkan, Elvy melejit sejak bergabung dengan Orkes Melayu Soneta pada tahun 1970. Ia menjadi teman duet Rhoma Irama. Namanya semakin berkibar setelah memutuskan bersolo karier dan keluar dari Orkes Melayu Sonata. 

Penghargaan dan Tetap Bernyanyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun