Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Writer & Citizen Journalist. Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Pemuda Tewas di Parit dan Menghargai Kehidupan

31 Januari 2020   19:14 Diperbarui: 31 Januari 2020   20:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kolase Tribun Manado

Ilustrasi: Kolase Tribun Manado
Ilustrasi: Kolase Tribun Manado
Selain takdir, faktor kecelakan di jalan raya, kecelakaan kerja, terjadi bencana, dan serangan penyakit jadi lantaran seseorang menemui ajal.

Ada hukum tak tertulis di jalan raya: Jika Anda tidak ditabrak, Anda yang menabrak. Barangkali kita sudah hati-hati tetapi pengendara lain sembrono. 

Satu kemungkinan bisa diraih dan itu jadi kunci keselamatan agar tidak jadi penabrak dan ditabrak.

Bencana alam bisa terjadi kapan saja. Tak bisa dihindari jika kita berada di suatu tempat yang tak bisa diprediksi terjadinya bencana.

Hampir mirip dengan bencana, penyakit termasuk sesuatu yang tak bisa dihindari. Ada penyakit yang bisa disembuhkan, ada yang terlambat penangan sehingga rak bisa diselamatkan.

Fenomena mati muda menjadi pelajaran penting agar kita mensyukuri hidup. Berhati-hati dalam perbuatan dan tindakan, karena kita sadar hidup tidak selamanya. 

Kita mesti menghargai anugerah umur untuk berbuat baik dan bermanfaat untuk sesama. Jika kita mati, setidaknya akan dikenang sebagai orang baik.

Ada batas umur ditetapkan Tugan, dan kita tidak tahu sampai kapan batas terakhir. Setiap perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Bila kita mati, semoga kita mati dalam keadaan sebaik-baiknya dan husnulkhatimah.

Kematian tidak bisa disepelekan. Kematian bisa tiba-tiba hadir tanpa permisi, tanpa pertanda kedatangannya. (Miv)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun