Dunia kerja adalah dunia yang keras. Siapa tidak mawas segera dilibas. Siapa yang tidak pintar bertahan mudah disingkirkan.
Memiliki pekerjaan sesuai yang diinginkan adalah impian semua orang. Memiliki jabatan idaman di sebuah perusahaan dan instansi adalah puncak karier tertinggi, yang ingin dicapai seorang karyawan. Persaingan meraih jabatan idaman tak melulu terjadi di perusahaan besar. Bahkan perusahaan kecil yang memiliki karyawan puluhan pun terjadi persaingan.
Persaingan Sehat vs Persaingan Tak Sehat
Ada dua tipe persaingan dalam dunia kerja, yakni persaingan sehat dan persaingan tidak sehat.
Dalam persaingan sehat yang dibutuhkan adalah prestasi dan kinerja baik karyawan. Ada karyawan yang bekerja puluhan tahun baru bisa meraih jabatan idaman.
Ada pula hitungan bulan bisa meraihnya karena prestasi dan keberuntungan. Hal ini terkadang memicu iri dan kecemburuan karyawan.
Jabatan idaman tak perlu dicari dengan menjilat atasan. Jabatan idaman tak perlu diupayakan dengan sogokan. Potensi karyawan dan kemampuan adalah kunci  karyawan menikmati jenjang karir tanpa perlu kecurangan.
Hal yang perlu diwaspadai adalah persaingan tidak sehat antar karyawan, termasuk hubungan dengan atasan. Menjalin relasi dan kerjasama yang baik antar karyawan dan jajaran direksi mesti diupayakan.
Namun, terkadang kita sudah baik, mereka punya pikiran picik. Kita sudah diam menerima, tak membantah, mereka bikin ulah.
Hubungan kerja atau persaingan kerja tak sehat memengaruhi kinerja. Semangat dan produktivitas karyawan bisa menurun sehingga memengaruhi target dari perusahan. Karyawan bisa tertekan dan stres. Suasana kantor juga terimbas karena ketidakharmonisan antar karyawan maupun atasan.
Persaingan terkadang mengarah positif dan itu memiliki nilai lebih. Karyawan akan mengeluarkan ide-ide terbaik dan kemampuan maksimal demi kemajuan perusahaan. Karyawan mengerahkan semua kemampuan untuk meraih jabatan idaman, dan tentu saja gaji yang lebih baik.