Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Writer & Citizen Journalist. Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor | Mbak Happy, Aku Terkunci di Rumahmu!

1 Januari 2020   21:15 Diperbarui: 13 Januari 2020   11:48 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian memalukan nan memilukan ini terjadi beberapa waktu lalu. Judika bersama teman-teman alumnus sebuah SMA di Solo angkatan 2006 menghadiri undangan pernikahan alias jagong ke daerah Plupuh, Sragen.

Alkisah rombongan berjumlah 20 orang meluncur dari Solo ke Sragen. Rombongan berasal dari berbagai kota: Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Solo. Mereka terbagi empat mobil beriringan. 

Mereka hendak menghadiri resepsi pernikahan Tora Sudiro, teman satu almamater yang mempersunting Mieke Amalia, gadis asal Kalimantan.

Setiba di Plupuh, rombongan diajak Happy Salma dan suami mampir ke rumahnya. Pasutri muda ini teman satu almamater Judika dan kawan-kawan tentu saja.

Rumah Happy Salma dan rumah Tora Sudiro sebagai lokasi resepsi hanya berjarak 50-an meter. 

"Mumpung ngumpul di Sragen, teman-teman diajak mampir ke rumahku dulu. Kita reunian kecil," bujuk Happy lewat pesan WhatsApp. "Acara resepsi belum mulai, kok. Mobil-mobil juga bisa diparkir di depan rumahku."

"Siap, Happy. Bisa leyeh-leyeh sambil ngopi dulu nih," balas Judika bersemangat.

Rombongan pun berkumpul dan beristirahat sejenak di rumah Happy Salma. Mereka asik bercengkerama ngalor ngidul, saling bertukar kabar dan mengenang masa sekolah.

Ada yang sambil dlosoran di lantai, ada yang duduk di sofa, ada yang ngerumpi sambil menonton televisi. Tak lupa sembari menikmati camilan dan nyruput kopi dan teh.

Selang beberapa waktu mendadak perut Judika mulas. Ia buru-buru menuju toilet atau kamar mandi. "Mbak Happy, kamar mandi di sebelah mana?" tanya Judika kepada si empunya rumah.

"Ada di belakang. Metu kono belok kiri lurus wae," jawab Happy menunjukkan arah.

Rumah Happy Salma terbilang besar dan luas sehingga toilet yang biasa disebut kamar belakang benar-benar ada di belakang, cukup berjarak dari ruang utama, tempat teman-temannya ngumpul.

Judika berhasil menunaikan hajatnya di kamar mandi. Selang beberapa puluh menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan lega. 

Ia berjalan menuju ruang utama dengan santai, tapi mendadak ia merasa ada yang aneh karena tak terdengar suara cekikikan teman-temannya.

"Loh, kok sepi, ya. Apa teman-teman pindah ke teras?" Judika membatin.

Ia merangsek menuju pintu rumah, tangannya meraih gagang pintu. "Lho, kok dikunci. Piye ta iki?" Judika mulai panik.

"Mbak Happy, aku kok ditinggal? Aku terkunci di rumahmu," bunyi pesan WhatsApp Judika.

Happy Salma kaget bukan kepalang. Ia bergegas pulang menjemput Judika. 

Ternyata oh ternyata, rombongan meninggalkan rumah dan berjalan kaki menuju tempat resepsi. Mereka tidak menyadari kalau Judika masih ketinggalan di rumah. Happy Salma juga lupa kalau Judika tadi berada di kamar mandi.

Judika mangkel mau menumpahkan emosi,  tapi ia sadar hanya orang asing yang terkunci di rumah orang lain. Ia malah tak  enak hati dengan Happy Salma dan suaminya.

Suasana resepsi sempat heboh. Teman-teman Judika tertawa terpingkal-pingkal mengetahui nasib apes yang dialami kawannya itu. 

Pasangan pengantin Tora Sudiro - Mieke Amalia pun tertawa lepas.

"Eh, Happy Salma, Nanti kalau pulang jangan lupa periksa rumah, laci, lemari. Kali aja ada barang yang hilang," kelakar Tora. 

"Sial. Emangnya aku maling?!" sela Judika ikut tertawa. (Miv)

Catatan: Cerita ini kisah nyata dialami penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu bukan kebetulan semata dan ada unsur kesengajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun