undangan pernikahan alias jagong ke daerah Plupuh, Sragen.
Kejadian memalukan nan memilukan ini terjadi beberapa waktu lalu. Judika bersama teman-teman alumnus sebuah SMA di Solo angkatan 2006 menghadiriAlkisah rombongan berjumlah 20 orang meluncur dari Solo ke Sragen. Rombongan berasal dari berbagai kota: Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Solo. Mereka terbagi empat mobil beriringan.Â
Mereka hendak menghadiri resepsi pernikahan Tora Sudiro, teman satu almamater yang mempersunting Mieke Amalia, gadis asal Kalimantan.
Setiba di Plupuh, rombongan diajak Happy Salma dan suami mampir ke rumahnya. Pasutri muda ini teman satu almamater Judika dan kawan-kawan tentu saja.
Rumah Happy Salma dan rumah Tora Sudiro sebagai lokasi resepsi hanya berjarak 50-an meter.Â
"Mumpung ngumpul di Sragen, teman-teman diajak mampir ke rumahku dulu. Kita reunian kecil," bujuk Happy lewat pesan WhatsApp. "Acara resepsi belum mulai, kok. Mobil-mobil juga bisa diparkir di depan rumahku."
"Siap, Happy. Bisa leyeh-leyeh sambil ngopi dulu nih," balas Judika bersemangat.
Rombongan pun berkumpul dan beristirahat sejenak di rumah Happy Salma. Mereka asik bercengkerama ngalor ngidul, saling bertukar kabar dan mengenang masa sekolah.
Ada yang sambil dlosoran di lantai, ada yang duduk di sofa, ada yang ngerumpi sambil menonton televisi. Tak lupa sembari menikmati camilan dan nyruput kopi dan teh.
Selang beberapa waktu mendadak perut Judika mulas. Ia buru-buru menuju toilet atau kamar mandi. "Mbak Happy, kamar mandi di sebelah mana?" tanya Judika kepada si empunya rumah.
"Ada di belakang. Metu kono belok kiri lurus wae," jawab Happy menunjukkan arah.