Gunung Kawi, dengan relief-relief candi yang mengagumkan dan sejarahnya yang panjang, bukan hanya sekadar situs arkeologi. Di balik keindahan dan misterinya, tersimpan nilai-nilai filosofi mendalam yang tercermin dalam peradaban masa lalu.
Alam sebagai Sumber Kehidupan dan Kekuatan Spiritual
 * Kesatuan manusia dan alam: Relief-relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan alam sekitar menunjukkan pemahaman mendalam masyarakat saat itu tentang ketergantungan manusia pada alam. Gunung dan sungai, sebagai sumber kehidupan, dihormati dan dipuja.
 * Kekuatan alam: Gunung Kawi, sebagai bagian dari alam yang agung, dianggap memiliki kekuatan spiritual yang dapat memberikan perlindungan dan berkah bagi manusia. Pemilihan lokasi candi di tebing-tebing curam juga mencerminkan penghormatan terhadap kekuatan alam.
Siklus Hidup dan Kematian
 * Kematian sebagai bagian dari kehidupan: Relief-relief yang menggambarkan proses kematian dan kehidupan setelah kematian menunjukkan bahwa masyarakat saat itu memiliki pandangan yang jernih tentang siklus hidup. Kematian bukan akhir dari segalanya, melainkan peralihan ke kehidupan yang berbeda.
 * Penghormatan terhadap leluhur: Candi-candi di Gunung Kawi seringkali berfungsi sebagai tempat peristirahatan terakhir para raja dan tokoh penting. Hal ini menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap leluhur dan keyakinan bahwa mereka masih memiliki pengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Keadilan dan Ketertiban Sosial
 * Pangkat kedudukan sosial: Relief-relief yang menggambarkan adegan istana dan kehidupan sehari-hari menunjukkan adanya pangkat kedudukan sosial yang jelas. Namun, pangkat kedudukan ini tidak mutlak, karena terdapat nilai-nilai keadilan dan keseimbangan yang harus dijaga.
 * Hukum dan ketertiban: Prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar Gunung Kawi menunjukkan adanya sistem hukum dan pemerintahan yang mengatur kehidupan masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.