Namun demikian penuh tantangan
Penduduk makin banyak, sawah ladang menyempit
Mencari nafkah semakin sulit
Tenaga manusia banyak diganti mesin
Pengangguran merajalela
Sawah ditanami gedung dan gudang,
Hutan ditebang jadi pemukiman
Langit suram udara panas akibat pencemaran
Kurang progresif dan visioner apalagi coba, berpuluh tahun lalu dalam waktu bersamaan Nasida Ria mengingatkan kita tentang banyak ancaman di era milenial kedua, dari tenaga-tenaga manusia yang diganti mesin, hingga isu soal lingkungan yang kala itu tidak banyak disorot oleh band-band lain yang bahkan mendaku sebagai genre rock sekalipun.
Dan mari kita maju hingga 20 tahun terakhir setelah tahun 2000. Hutan-hutan banyak ditebang jadi tambang, sawah-sawah jadi pemukiman. Pabrik-pabrik membuang limbah dan gas pencemaran hampir mewarnai hari-hari hidup di kota dari Jakarta hingga di pelosok Kalimanta bukan?
Prediksi seperti dalam syair 'mencari nafkah makin sulit dan pengangguran merajalela' hari ini juga bahkan tahun-tahun yang lalu juga sudah terbukti. Â
Selain lagu Tahun 2000, banyak lagu-lagu yang berisi kritik sosial, sepert lagu Perdamaian. Jika kita kaitkan hari ini, hampir semua bangsa-bangsa di dunia selalu mendengungkan soal pentingnya perdamaian, namun saat bersamaan mereka terus memproduksi senjata, terus meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya.
Lirik lagu perdamaian
Perdamaian perdamaian
perdamaian perdamaian
Banyak yang cinta damai
tapi perang makin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
Wahai kau anak manusia
Ingin aman dan sentosa
Tapi kau buat senjata
Biaya berjuta-juta
Banyak gedung kau dirikan
kemudian kau hancurkan
Bingung-bingung ku memikirnya