Mohon tunggu...
Miftachul Alvi
Miftachul Alvi Mohon Tunggu... Freelancer - Gen Z dengan segala unek"nya

Lulusan SMA/SMK sederajat, ISTJ, level 22, little woman, lagi nyoba hobi baca, dan suka kpop

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ngobrol Opini Sama Orang Tua

17 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:24 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah gaksih kalian bertengkar sama orang tua karena beda opini ? pasti pernah lah yaa. Biasanya bertengkar karena apa ? kalo aku sih macem-macem, bahkan bisa cuma karena hal random. Misal kaya aku suka mandi malam, orang tua marah-marah ke aku, bilangnya mandi malam bikin rematik. 

Terus misal aku males bangun pagi orang tua marah-marah lagi karena katanya nanti rejeki dipatok ayam. Kalian pasti juga pernah kann ?. Ya sebenerya itu juga nasehat bagus sih, biar kita jadi gak males-malesan, tapi kadang kita juga gak selalu mood buat cepet-cepet mandi habis pulang kerja atau pulang kuliah, pinginnya klo udah sampe rumah cuma tiduran sambil scroll medsos, apalagi buat kaum introvert yang seharian habis ketemu orang banyak, hedehh pasti tenaga udah habis banget. Kadang juga kita gak bangun pagi bukan karena kita males, tapi misal kita habis kena shift malam, atau klo gak gitu emang karena malemnya habis full nugas.

Aplagi saat kita udah tambah dewasa, pasti makin banyak pengalaman dan ilmu yang kita punya, jadi beberapa opini kita bertentangan dengan orang tua, kadang pingin gitu kita balas opini mereka dengan opini kita, tapi takut dikira gak patuh, klo gak gitu dianggap gak hormat sama orang tua, ya kann ? jadinya kita kaya serba salah. Oiya, pernyataanku ini dikhususkan untuk kita-kita yang punya orang tua close minded ya.

Orang tua kita kaya gitu bukan tiba-tiba aja lho, ada faktornya dong, faktornya bisa macem-macem sih, bisa karena mereka emang dari kecil tidak terbiasa dengan ide atau opini baru, bisa juga karena dulu masih jarang banget ada anak yang berani beropini kaya sekarang, bisa karena faktor lingkungan kita yang emang terlalu saklek (kaku), bisa juga karena emang orang tua kita dari dulu gak punya dan gak bisa beropini sebebas kita sekarang. Mereka terpaksa patuh dengan orang tua mereka karena ya emang jaman dulu kebebasan beropini enggak sebebas dan seterbuka sekarang.

Kadang untuk beberapa hal kita emang juga perlu untuk mencoba mengubah opini orang tua kita, tapi ingat yaa, jangan dengan cara yang kasar atau memaksa, harus tetap dengan cara yang komunikatif biar kesannya kita nggak bermaksud menggurui orang tua atau melawan orang tua kita, mungkin emang susah dan beberapa pasti banyak yang mikir itu buang-buang waktu dan tenaga, kan gak semua dari kita deket sama orang tua juga.

Kenapa bisa banyak yang mikir itu buang-buang waktu ? Misal perumpamaan kaya gini,kita kan tiap hari udah capek kuliah atau kerja terus masih harus dengerin opini mereka dan masih harus mengkoreksi opini orang tua juga, pasti males banget gak sih. Tapi, ngobrol sharing opini itu emang sepenting itu dihubungan keluarga, banyak lho hal buruk terjadi di lingkungan keluarga karena kurangnya ngobrol, jadinya apa ? ya jadi salah paham, ngerasa yang lain egois dan gak mau ngertiin satu sama lain.

Orang tua kita sebernya adalah tanggung jawab kita sebagai generasi yang telah beruntung dengan semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Sayangnya perkembangan ini terlalu signifikan untuk beberapa orang tua diluar sana, telalu acak dan susah dipahami. 

Beberapa orang tua memang bisa mengimbanginya, tapi gak sedikit juga yang salah memahami yang akhirnya punya akibat buruk yang tak langsung terasa. Contoh paling gampang aja sekarang berapa banyak orang tua yang suka ketipu sama berita hoax.

Sekarang coba kalian bayangin aja orang tua kalian percaya sama berita hoax, terus ngomong ke kalian soal berita itu dan kalian tau klo itu palsu masa mau diem aja  sih ?, yang jelas kalian gak bakal setuju dan gak mau ngebiarin orang tua kalian beropini lebih luas soal itu kann. Masih mending kalo oponinya itu berlawanan sama berita hoaxnya, klo sampe opini orang tua kalian ngedukung opini hoax itu apalagi klo sampe disebar ke sesama orang tua yang lain, gak bahaya tah ?. 

kalian juga pasti tau seberapa besar pengaruh berita hoax terhadap cara pandang masyarakat dan pengaruhnya ke lingkungan. Selain itu berita hoax kan bisa macem-macem, ya walaupun yang sering soal politik ekonomi sihh, tapi coba bayangin klo berita hoax itu soal kalian terus orang tua kalian percaya itu, kalian pulang kerumah tau-tau ada berita hoax tentang kalian udah kesebar sekomplek rumah kalian, ngak tau juga siapa yang awal nyebar berita hoax. Terus akhirnya capek-capek dari kerja atau kuliah sampe rumah malah kena marah, apa gak ngeselin ?

Nahh, disini pentingnya sering sharing opini sama orang tua. Nggak cuma melindungi diri sendiri dan keluarga dari berita hoax, tapi juga menjaga lingkungan kalian dari mudahnya terpengaruh sama berita-berita yang belum jelas sumber dan kredibilitasnya. Keren gak tuh pilihan bahasaku, hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun