Penulis:
Pangesti Ardyani Haddad
Miftachul Achmad
Satarul Ula Ibnu Syahadat
I Gde Sandy Satria
Pada 10 Juli 2024, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan KKN Reguler. Diadakannya KKN Reguler ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengembangkan daya kritis serta mendapatkan pengalaman belajar dan pengalaman praktis melalui program pengabdian kepada Masyarakat. Â Program KKN Reguler ini dlaksanakan selama 12 hari, mulai tanggal 10 Juli 2024 sampai 21 Juli 2024. Lokasi yang digunakan untuk KKN kali ini bertempat pada Kecamatan Gondang dan Kecematan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dengan mengusung tema KKN "Penerapan Innovasi dan Teknologi Guna Mendukung Penerapan SDGs Desa".
Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan KKN oleh kelompok R2. Dalam kelompok R2 terbagi lagi menjadi 12 sub kelompok. Pada kesempatan kali ini, sub kelompok 9 melakukan pengabdian Masyarakat dengan mitra ibu Kusniani. Setelah 12 hari dilaksanakan pengabdian kepda Masyarakat desa Begaganlimo, telah banyak kegiatan yang telah dilaksanakan secara maksimal dan telah direncanakan sebelumnya. Salah satu program yang telah terlaksana adalah program terkait budidaya ikan lele sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan di desa Begaganlimo.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.
Memilih benih ikan lele yang cepat tumbuh dan tahan terhadap penyakit. Memperhatikan kualitas pakan yang diberikan. Jika keterbatasan anggaran menjadi kendala, manfaatkan sumber pakan alami seperti serangga air, cacing tanah, atau limbah dapur yang diolah menjadi pakan. Selain itu, budidaya ikan lele dengan sistem organik dapat menjadi alternatif yang baik, karena lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang lebih sehat.
Budidaya ikan lele dengan metode Aquaterpal memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa Begaganlimo dalam meningkatkan ketahanan pangan. Selain sebagai sumber pendapatan, budidaya ikan lele juga memberikan dampak dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar tempat budidaya, mendiversifikasi pendapatan bagi petani, meningkatkan keseimbangan ekosistem, dan membantu pengendalian hama alami. Oleh karena itu, pengembangan budidaya ikan lele perlu didorong dan didukung sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Budidaya ikan lele merupakan sebuah usaha yang menimbulkan dampak yang baik. Kegiatan pendampingan dan pengabdian yang dilakukan oleh sub kelompok 9, Kelompok KKN R2 UNTAG Surabaya  telah memberikan semangat kepada para Kelompok Budidaya Ikan desa Begaganlimo untuk mengembangkan usaha budidaya ikan lele.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Universitas 17 Agustus 1945 surabaya dan dosen pembimbing lapangan telah mempersiapkan program pengabdian dengan baik kepada mahasiswa. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Desa dan masyarakat Begaganlimo karena telah menerima dan membantu kami selama pengabdian berjalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H