Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Memotivasi dalam Sedekah

6 September 2020   11:00 Diperbarui: 10 Juni 2022   07:00 4422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedekah (Image by ahmadi19 from Pixabay )

Seperti yang telah kita ketahui, manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Jadi sudah selayaknyalah antara manusia yang satu dengan yang lain saling membantu.

Yang muda membantu yang tua, yang tua juga dibutuhkan pengalamannya oleh yang muda. Yang kaya membantu yang miskin, dan yang miskin terkadang juga dibutuhkan tenaganya oleh yang kaya. 

Demikian juga yang lemah membutuhkan bantuan dari yang kuat dan sebaliknya, sebab terkadang realita begitu cepat berbalik arah. Yang awalnya lemah tiba-tiba menjadi kuat, yang awalnya kaya tiba-tiba menjadi miskin dan seterusnya. Oleh karena itu apapun kondisinya, sebagai manusia harus saling membantu karena kita tidak pernah tau roda kehidupan akan berputar kemana.

Dari situlah, tidak mengherankan bila sejak dahulu kala kita sudah diajarkan mengenai konsep sedekah. Dalam sedekah tidak perlu menunggu kaya, tidak perlu menunggu tua, dan tidak perlu menunggu ketika sehat. Bersedekah bisa dilakukan setiap saat dan setiap waktu. 

Baca juga : Di Balik Zakat dan Sedekah, Ada Nilai Kasih Sayang Antar Sesama yang Indah

Bersedekah juga tidak membuat seseorang jatuh miskin.  Tidak ada ceritanya setelah bersedekah lalu tiba-tiba miskin, malah yang ada Allah akan mencukupkan segala keperluan kita dan melipatgandakan dari arah yang tidak disangka-sangka.

Sedekah ada banyak macamnya, diantaranya yaitu:

1. Sedekah uang

Sedekah dalam bentuk uang sudah lazim dilakukan, kita sudah sering mengenalnya. Mulai dari nominal yang paling kecil sampai yang tidak terhingga, semua tergantung dari niat dan kemampuan masing-masing.

2. Sedekah ilmu

Jangan salah ya, sedekah juga bisa dilakukan tanpa harus memakai uang, contohnya adalah sedekah ilmu. Saat kita menshare ilmu-ilmu yang kita punya entah itu secara langsung maupun tidak langsung seperti misalnya melalui media sosial apalagi tanpa mengharap imbalan apapun itu sudah termasuk dalam sedekah ilmu. Maka tidak heran jika ilmu yang bermanfaat termasuk dalam kategori amal jariyah yaitu amalan yang akan terus mengalir pahalanya walaupun sudah meninggal.

Saat bersedekah ilmu jangan asal share tanpa tau kejelasan sumbernya, jadi harus bisa dipertanggungjawabkan, kecuali memang bersumber dari tulisan ataupun ilmu dari kita sendiri. Jangan sampai yang kita share malah termasuk dalam kategori hoaks ataupun hal-hal yang bisa memecah belah sesama. 

Kalau demikian halnya bukan lagi sedekah ilmu namanya, malah bukan pahala yang kita dapat melainkan dosa. Jadi kita harus berhati-hati apalagi sekarang eranya medsos dimana-mana, kita dengan mudah menshare apapun dengan jari-jari tangan kita. Inginnya berbagi informasi namun ternyata hanya menyebar hoaks yang meresahkan. Itu yang harus kita hindari.

Baca juga : Sedekah Online Lebih Aman dan Nyaman di Masa Pandemi

Ilustrasi sedekah (Image by ahmadi19 from Pixabay )
Ilustrasi sedekah (Image by ahmadi19 from Pixabay )
3. Sedekah perbuatan

Jenis sedekah lain yang bisa dilakukan tanpa menggunakan uang adalah sedekah perbuatan. Misalnya menyingkirkan batu besar ditengah jalan yang mengganggu orang lewat, tersenyum saat kita berpapasan dengan orang lain juga termasuk sedekah perbuatan, demikian juga dengan membantu anak-anak ataupun orang tua menyeberang jalan tanpa mengharap imbalan apapun juga termasuk sedekah perbuatan.

4. Sedekah barang

Sedekah juga bisa menggunakan barang-barang yang kita miliki. Misalnya bersedekah baju-baju layak pakai, memberi sembako pada warga yang kekurangan, mengirimkan makanan pada tetangga sekitar dan lain sebagainya.

Diantara banyak pilihan sedekah seperti tersebut diatas, masih banyak juga orang-orang yang sulit sekali dalam mengeluarkan sedekah. Dalam bersedekah memang memerlukan pembiasaan. Yang paling penting dalam bersedekah adalah selalu niat dan konsisten, baik itu saat susah maupun saat senang. 

Saat sedekah pun, adalah hal yang manusiawi bila adakalanya kita memilih  kepada siapa sedekah kita tujukan, terkadang kita juga merasa kurang sreg jika target yang kita tuju untuk kita beri sedekah tidak sesuai dengan hati kita, dan itu adalah pilihan.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang bisa memotivasi kita untuk selalu konsisten dalam bersedekah:

  1. Dengan rajin bersedekah, Allah akan senantiasa membantu segala kesulitan hidup kita
  2. Jika seseorang konsisten bersedekah, Allah akan menjauhkan dari segala mara bahaya
  3. Bersedekah bisa menyenangkan orang lain, dan energi positif itu akan menular kekita
  4. Bersedekah membuat hati menjadi tenang
  5. Dengan bersedekah Allah akan melipatgandakan rejeki kita dari arah yang tidak disangka-sangka
  6. Bersedekah bisa membantu sesama dan meringankan derita orang lain
  7. Bersedekah bisa memotivasi orang-orang disekitar kita untuk mengikuti amal baik tersebut

Pernah tidak Anda kehilangan sesuatu entah itu berupa barang  ataupun uang? Pernah bukan? Jangan sampai Allah mengambil paksa barang-barang yang kita punya akibat dari kita kurang bersedekah.

Baca juga : Sedekah Tanpa Uang? Ini Dia Cara Bersedekah Selain dengan Uang

Bagi saya pribadipun demikian halnya, jika suatu ketika  kehilangan suatu barang berharga mungkin uang ataupun lainnya, anggap saja itu adalah alarm peringatan dari Allah untuk kita lebih rajin lagi dalam bersedekah dan beramal baik. 

Demikian juga halnya bila dalam kehidupan sehari-hari kebetulan kita  mendapatkan banyak sekali masalah ataupun beban hidup, kurangilah dengan jalan rajin bersedekah . Insya Allah hidup akan menjadi lebih tenang.

Tulisan ini juga sekaligus menjadi motivasi dan introspeksi bagi saya pribadi untuk selalu konsisten dalam bersedekah. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun