Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Inspirasi Menabung Saham sebagai Investasi yang Menyenangkan

28 Agustus 2020   08:25 Diperbarui: 28 Agustus 2020   08:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Gerd Altmann from Pixabay 

Bagi sebagian orang, berkecimpung dengan dunia saham begitu terasa sangat asing. Namun jangan salah, adanya pepatah tak kenal maka tak sayang memang benar adanya. 

Seperti halnya saya, karena ketertarikan dengan dunia saham  saya berusaha mencari referensi hal --hal yang terkait dengan dunia saham, sampai akhirnya sayapun memulai menabung saham.

Mengawali dunia saham , memang tidak perlu terburu-buru. Anda harus rajin mencari informasi seputar saham dari banyak sumber terlebih dahulu. Dan harus dipastikan bahwa dana yang Anda pakai untuk menabung saham adalah dana free diluar dana untuk konsumsi sehari-hari Anda, jadi memang peruntukannya adalah untuk investasi.

Disebutkan dari wikipedia, bahwa saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan, dan seperti yang sudah banyak kita ketahui, bahwa berinvestasi saham, ada 2 cara:

1. Trading saham (yaitu jual beli saham untuk diambil keuntungannya dalam jangka pendek )

2. Menabung saham ( yaitu membeli saham  secara rutin dalam jangka panjang )

Kedua cara tersebut memiliki pengikut fanatiknya sendiri-sendiri. Untuk trading saham, bagi saya masih banyak kontroversi, serta cukup menguras waktu & energi karena kita harus mengikuti pergerakan naik turunnya saham setiap saat. 

Mental dan adrenalin kita cukup diuji, dan bagi yang tidak kuat bisa stress karena melihat pergerakan saham jatuh yang menyebabkan kehilangan banyak dana dalam sesaat. Saya pribadi juga kurang tertarik.

Adapun menabung saham bagi saya lebih menarik & menyenangkan, apalagi juga tersedia saham-saham syariah yang bisa dipilih. Jadi dalam artikel saya kali ini akan lebih membahas tentang menabung saham.

Dalam menabung saham, kita tidak perlu setiap saat mengecek pergerakan naik turunnya saham terus menerus, yang perlu kita pastikan yaitu kinerja dari perusahaan yang kita pilih sahamnya adalah bagus. Jadi saat harga saham naik ataupun turun kita tetap membelinya secara rutin karena memang menabung saham diperuntukkan untuk investasi jangka panjang.

Dengan menabung saham, kita disini berperan sebagai investor. Hanya dengan membeli 1 lot saham saja (100 lembar) kita sudah bisa menjadi seorang investor, dan seiring dengan berjalannya waktu Anda bisa menambah pembelian saham sedikit demi sedikit. Akan lebih baik bila Anda rutinkan setiap bulannya. Jadi supaya Anda tidak ragu membeli , tetapkan saja setiap tanggal berapa Anda akan menabung saham.

Dimasa pandemi, saham-saham yang bergerak dibidang consumer goods (barang konsumsi sehari-hari)  cukup berpotensi untuk dimiliki. Seperti yang kita tahu disetiap masa entah itu saat krisis ataupun tidak krisis kita pasti selalu memerlukan barang-barang kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari, sehingga bisa dikatakan  saham bidang consumers goods cukup stabil dan aman, walaupun demikian tetap harus selektif dalam menabung saham.

Dalam pemilihan membeli saham, Anda juga bisa mengambil inspirasi dari hal-hal ataupun kebutuhan  sehari-hari Anda. Misalnya saja, bila dalam keseharian Anda lebih sering memakai produk-produk dengan merk Pepsodent, Bango, Rinso, Sunlight dan lain sebagainya, dimana hal itu merupakan satu kesatuan yang terangkum jadi satu produk Unilever, Anda bisa memilih saham Unilever (UNVR) untuk Anda beli dan miliki sahamnya. 

Jadi selain Anda menggunakan barangnya untuk keseharian, Anda juga memiliki andil dengan kepemilikan sahamnya tentu menarik bukan ,mengkonsumsi barangnya sekaligus saham perusahaannya. Tentu Anda juga lebih bersemangat lagi dalam mengkonsumsi produknya maupun menabung sahamnya.

Demikian juga dalam ilustrasi lainnya misalnya Anda memiliki makanan favorit mie Indomie, tidak ada salahnya juga Anda memiliki sahamnya, yang dalam hal ini adalah saham Indofood (ICBP).

Walaupun hal ini juga tidak bisa berlaku untuk semua produk maupun saham, sebab belum tentu apa yg Anda konsumsi termasuk dalam  daftar perusahaan yang memiliki kategori saham perusahaan yang bagus. Jadi selalu pastikan bahwa perusahaan yg sahamnya ingin Anda beli, sudah dicek terbukti memiliki kinerja yang bagus, yang dalam hal ini biasanya masuk dalam kategori saham Bluechips.

UNVR dan ICBP merupakan salah satu contoh saham Bluechips disamping saham-saham unggulan lainnya,tak heran harganya pun relatif cukup mahal.

Saham-saham perusahaan yang masuk kategori saham Bluechips biasanya banyak direferensikan terutama untuk para pemula yang memiliki keinginan untuk menabung saham, karena biasanya stabil dan resiko lebih minim. Walaupun tetap saja semuanya memiliki resiko tersendiri, semuanya bergantung dengan pilihan Anda.

Dalam menabung saham, kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap saham yang kita miliki, oleh karena itu kita harus gali informasi sedalam-dalamnya sebelum memulai terjun kedunia saham.

Sampai berapa lama kita akan menyimpan atau menabung saham? Tentu saja kita usahakan untuk tujuan jangka panjang supaya lebih maksimal hasilnya, seperti misalnya untuk  peruntukan dana pensiun dan lain-lain.

Saham bisa saja di jual sewaktu-waktu terutama bila Anda sedang membutuhkan dana ataupun Anda ingin menikmati keuntungannya, silahkan saja. Namun dalam menabung saham selalu disarankan untuk menyimpan sahamnya dalam jangka panjang.

Bila Anda sudah menyimpan lama namun Anda merasa stagnan dan sahamnya kurang berkembang, boleh juga Anda jual untuk kemudian dialihkan lagi dengan menabung saham lain yang lebih baik dan memiliki prospek yang lebih bagus.

Akhir kata, dalam menabung saham kita sendirilah yang memiliki kuasa penuh, baik itu penentuan membeli sahamnya ataupun menjual sahamnya. Tetap semangat dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun