Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Strategi Mempersiapkan Biaya Hari Tua

5 Oktober 2019   09:57 Diperbarui: 7 Oktober 2019   21:21 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi beberapa orang, mungkin akan merasa malas memikirkan rencana yang akan datang, seperti misalnya mempersiapkan pembiayaan hari tua. Apalagi hal-hal tersebut penuh dengan ketidakpastian. Umumnya mereka lebih suka kehidupan yang mengalir saja. 

Jangankan memikirkan tentang biaya hari tua, keuangan ataupun tabungan saat ini saja kembang kempis, karena sering diambil-ambil untuk berbagai kebutuhan yang entah selalu saja ada dan tidak pernah ada habisnya. Banyak lho yang seperti itu.

Padahal tidak ada salahnya juga kan, selagi kita masih usia produktif dan masih kuat bekerja, kita merencanakan persiapan untuk pembiayaan hari tua. 

Bagi para pekerja yang mendapatkan uang pensiunan seperti misalnya para pegawai negeri, mungkin masih bisa sedikit bernafas dengan lega karena ada pemasukan bulanan dari uang pensiun tiap bulannya saat tua, walau mereka sudah tidak bekerja lagi, yaa...minimal bisa untuk kebutuhan makan  sehari hari.

Bagaimana halnya dengan mereka-mereka yang tidak mendapat uang pensiun? Biasanya para pekerja mandiri atau wiraswastawan. Tentu mereka juga harus memikirkan, bagaimanapun nantinya mereka juga akan menua dan membutuhkan biaya-biaya untuk masa tua.

Pernah ada suatu cerita kisah nyata baru-baru ini, ada seorang lansia yang menjual sendoknya untuk membeli beras demi mencukupi kebutuhan makan sehari-hari. Tentunya kita semua tidak ingin kejadian seperti itu menimpa kita kan. Oleh karena itu selagi masih kuat bekerja, akan lebih baik kalau kita turut mempersiapkan biaya hari tua kita.

Bagi yang memiliki keluarga atau anak, mungkin ada juga yang mengharap ataupun mengandalkan bantuan finansial dari anaknya. Kalau anaknya mengerti dan memiliki ekonomi yang lumayan bagus tidak masalah. 

Namun bagaimana kalau anak yang diandalkan malah memiliki kehidupan ekonomi yang kurang, apalagi mereka juga pastinya memiliki keluarga (anak/istri) yang juga harus dinafkahi. Tentunya kita tidak bisa berharap terlalu banyak.

Berkaca dari hal-hal tersebut diatas, saya akan menawarkan beberapa strategi bagaimana mempersiapkan pembiayaan hari tua supaya hidup Anda nyaman:

1. Memiliki tabungan dana pensiun
Saat ini banyak sekali bank-bank yang menyediakan kemudahan untuk memiliki tabungan dana pensiun. Tidak hanya para pekerja yang tergabung dalam suatu perusahaan swasta atau pegawai negeri saja yang bisa mendaftar, namun bagi Anda para freelancer, wirausahawan mandiri atau bahkan ibu rumah tangga bisa ikut memiliki tabungan dana pensiun asalkan ada komitmen untuk disiplin menyisihkan uang tiap bulannya. 

Memang beberapa perusahaan sudah memberikan fasilitas dana pensiun untuk karyawannya, namun bagi para pekerja mandiri mereka harus mengusahakan sendiri tabungan pensiunnya dengan mendaftar dan membuka rekening tabungan dana pensiun sendiri pada bank, sesuai kemampuan.

Tabungan dana pensiun ini biasanya tidak boleh diambil sewaktu-waktu, ada ketentuan tersendiri. Biasanya bisa diambil atau diberikan saat Anda sudah memasuki usia pensiun.

2. Memiliki pasif income
Pasif income adalah pendapatan yang Anda terima tanpa perlu Anda bekerja secara aktif.

Dengan memiliki pasif income, Anda bisa memperoleh pendapatan tambahan disaat hari tua. Pasif income disini contohnya adalah memiliki kos-kosan yang bisa menghasilkan uang setiap bulannya, hasil dari kontrakan rumah, royalti dari penulisan buku, royalti dari karya musik dan lain sebagainya.

3. Menabung logam mulia
Dari zaman ke zaman, logam mulia maupun emas masih cukup diminati, dan sangat sesuai untuk investasi jangka panjang. Tidak ada salahnya Anda mulai menabung logam mulia atau emas mulai dari sekarang untuk bekal Anda di hari tua nanti. 

Sampai saat ini emas masih terbukti stabil dan tidak lekang oleh waktu. Belilah sedikit demi sedikit, rutin menyisihkan dari hasil pendapatan Anda, apalagi kalo Anda masih kategori usia produktif. Tentunya akan sangat bermanfaat, terlebih sebagai dana cadangan darurat disaat tua nanti.

4. Memiliki usaha sampingan
Anda bisa membangun usaha sendiri untuk menambah pemasukan saat hari tua. Usaha ini bisa disesuaikan dengan hobi Anda. Misalnya kalau hobi bercocok tanam, bisa dimanfaatkan dengan menjual tanaman hias ataupun sayuran hidroponik. 

Bagi Anda yang hobi memasak, bisa memulai usaha katering. Bisnis online yang saat ini banyak berkembang juga bisa Anda manfaatkan untuk usaha sampingan, Anda tinggal menentukan ingin menjual apa.

5. Lunasi semua hutang saat usia produktif
Bila Anda mengharapkan hidup yang tenang saat usia pensiun, jangan membiarkan hutang atau cicilan menghantui hidup Anda. Segera lunasi hutang-hutang ataupun cicilan yang masih berjalan saat Anda dalam usia produktif, sehingga saat tua nanti Anda tidak perlu banting tulang demi menutup hutang-hutang disaat muda.

Rasanya tidak terlalu sulit bukan? Itu tadi adalah beberapa strategi dalam mempersiapkan pembiayaan di hari tua. Anda bisa memulai dengan disiplin dalam mengelola dan meyisihkan sebagian pendapatan Anda mulai saat ini juga, jangan sampai terlambat menyiapkan dana pensiun bila Anda tidak ingin sengsara disaat tua nanti. 

Lebih baik menyiapkan sekarang daripada nantinya menyesal. Anda sendirilah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan Anda, adapun orang lain sifatnya hanya membantu.

Semoga sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun