Situasi: Â Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kemampuan berbicara di depan kelas merupakan salah satu skill yang harus dikuasai oleh peserta didik. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran masih dijumpai beberapa peserta didik yang mengalami masalah kurang percaya diri saat berbicara di depan kelas. Kepercayaan diri saat berbicara di depan kelas dapat dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki peserta didik. Apabila peserta didik memiliki konsep diri yang positif maka mereka akan mampu menampilkan kepercayaan diri saat berbicara di depan kelas. Akan tetapi, jika peserta didik mempunyai konsep diri yang negative, hal ini akan mengakibatkan mereka kurang percaya diri saat berbicara di depan kelas.
Dalam hal ini, guru BK berperan penting dalam membantu peserta didik yang mengalami masalah terkait konsep diri. Peserta didik yang mempunyai konsep diri yang negative, harus segera mendapat pertolongan agar masalah yang mereka alami tidak melebar dan menyebabkan masalah yang lebih besar.
Konseling kelompok merupakan salah satu layanan BK yang dapat dimanfaatkan oleh guru BK dalam membantu peserta didik yang mempunyai konsep diri yang negative. Melalui konseling kelompok pendekatan realita, diharapkan peserta didik yang bermasalah mampu menuangkan apa yang menajadi keinginannya (want), apa yang sudah dia lakukan untuk mewujudkan keinginannya (doing), mengevaluasi antara keinginan dan tindakan yang sudah ia lakukan (evaluation) dan membuat perencanaan kedepan (planning). Dengan konseling kelompok realita, Guru BK berharap anggota kelompok mampu mengurangi konsep diri yang negatif agar menjadi konsep diri yang positif sehingga mempunyai kepercayaan diri saat berbicara di depan kelas
Tujuan Umum :
- Anggota kelompok mampu mengurangi konsep diri yang negatif agar menjadi konsep diri yang positif sehingga mempunyai kepercayaan diri saat berbicara di depan kelas.
Tujuan khusus :
- Anggota kelompok mampu mengidentifikasi konsep diri negatifÂ
- Anggota kelompok mampu membentuk pendapat tentang konsep diri negative yang menjadi hambatan dalam dalam mencapai tujuan hidupÂ
- Anggota kelompok mampu merumuskan rencana untuk mengubah konsep diri negatif ke konsep diri positif agar mampu percaya diri saat berbicara di depan kelas
Tantangan :Â
Tantangan dalam mencapai tujuan praktik ini adalah sebagai berikutÂ
- Semua anggota kelompok yang terlibat belum pernah mengikuti konseling kelompok, beberapa dari anggota kelompok juga sempat menyatakan kekhawatiran tentang kerahasiaan dari masalahnya sebelum kegiatan dimulai.
- Selain tantangan diatas, sebagain besar anggota kelompok merupakan peserta didik yang mengalami masalah konsep diri yang negative dan mereka kurang percaya diri saat berbicara di depan kelas. Hal ini menjadi tantangan bagi guru BK agar mereka mau terlibat aktif proses konseling kelompok.Â
Yang terlibat dalam kegiatan ini
Proses pelaksanaan layanan konseling kelompok ini Guru BK bekerja sama dengan beberapa wali kelas. Wali kelas ikut berperan pada saat identifikasi awal dan berpartisipasi juga saat memantau perilaku peserta didik setelah mengikuti layanan konseling kelompok. Selain itu, terdapat 7 peserta didik yang menjadi anggota kelompok dalam kegiatan layanan ini
Aksi :Â
Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikutÂ
- Meyakinkan anggota kelompok bahwa masalah yang mereka bahas akan terjamin kerahasiaanya karena saat pelaksanaan konseling kelompok setiap anggota akan mengikrarkan janji kerahasiaan.
- Memberikan motivasi dan meyakinkan anggota kelompok bahwa setiap dari mereka mempunyai kemampuan dalam berbicara. Selain itu, saat pelaksanaan konseling kelompok, guru BK juga memastikan kenyamanan masing-masing anggota kelompok, sehingga mereka mampu berbicara didalam situasi kelompok tersebut, mampu menceritakan masalahnya, dan terlibat aktif dalam pembahasan masalah.
Strategi
Guru BK menyelenggarakan konseling kelompok dengan pendekatan Realita. Guru BK memanfaatkan media poster dan kartu rencana.
ProsesÂ
Dalam proses pelaksanaan layanan konseling kelompok, semua tahapan dalam konseling realita terlewati, dinamika kelompok terbentuk dengan cukup baik, anggota kelompok terpilih mampu memaparkan masalahnya, anggota kelompok lain juga aktif dalam memberikan masukan untuk solusi dari masalah rekannya. Dari proses koseling, anggota kelompok terpilih mampu menyusun rencana untuk menyelesaikan masalahnya.
Sumber daya atau materiÂ
Sumber daya dan materi yang digunakan dalam layanan konseling kelompok ini buku referensi tentang konseling pendekatan realita, media poster, dan lembar rencana.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Dampak dari aksi berdasarkan  hasil evaluasi hasil dan evaluasi proses dapat disimpulkan bahwaÂ
- Guru BK mengetahui bahwa layanan  konseling kelompok cukup efektif untuk mengatasi konsep diri yang negatif. Dalam  pendekatan realita terdapat tahapan berupa WDEP, dimana ditahap ini anggota kelompok terpilih menyatakan keinginan, hal yang sudah dilakukan untuk mewujudkan keinginan, mengevaluasi antara keinginan dan perilaku, dan menyusun rencana tindakan.
- Pelaksanaan layanan konseling kelompok ini berdampak baik untuk anggota kelompok lain, mereka ikut terlibat dalam pemecahan masalah.
Respon pihak terkait atas strategi yang diterapkan, beberapa pihak terkait tersebut diantaranya:
- Rekan sejawat mendukung kegiatan ini, dan dapat dijadikan acuan mereka untuk memotivasi peserta didik saat pembelajaran dikelas.
- Anggota kelompok terpilih mempunyai rencana dalam memecahkan masalahnya.
- Anggota kelompok merasa senang mempunyai pengalaman baru dalam mengikuti konseling kelompok, mereka mendapat kemampuan mengembangkan kemampuan komunikasinya sehingga diharapkan berdampak pula terhadap kepercayaan dirinya.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan
- Keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan adalah anggota kelompok cukup aktif, lebih percaya diri dalam menyampaikan masalah dan masukan solusi, serta memperoleh pemahaman terkait masalah yang dibahas.
- Konseling kelompok pendekatan realita efektif dalam mengatasi masalah tentang konsep diri negatif.
Proses Pelayanan dari Keseluruhan Proses.
Berdasarkan proses dan aktivitas layanan yang telah dilaksanakan guru BK, layanan konseling kelompok ini berjalan dengan baik sesuai waktu yang disepakati, anggota kelompok cukup kondusif, tercipta dinamika kelompok yang baik, dan semua anggota kelompok terlibat aktif dalam pembahasan masalah. Berjalannya proses kegiatan BK yang demikian dapat menjadi acuan guru BK untuk melaksanakan layanan-layanan BK lainnya.
Rencana Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan praktik layanan konseling kelompok, guru BK akan melakukan rencana tindak lanjut, yaitu sebagai berikut: Â Mengembangkan media layanan yang lebih menarik dan kreatif dengan mempertimbangkan TPACK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H