Mohon tunggu...
Mifta FaridaRahmasari
Mifta FaridaRahmasari Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Seorang pendidik dengan latar belakang pendidikan bimbingan konseling yang selalu berharap dapat membersamai peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kontrol Diri dalam Bergaul dengan Lawan Jenis Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan Simulasi

13 Maret 2023   10:46 Diperbarui: 13 Maret 2023   11:20 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi : Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

            Etika pergaulan merupakan sebuah sikap sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Saat ini banyak dijumpai remaja yang kurang menunjukkan etika dalam bergaul dengan lawan jenis bahkan beberapa remaja sudah terjerumus kedalam pergaulan bebas. Akar penyebab remaja-remaja tersebut kurang mempunyai etika dalam bergaul adalah lemah atau kurangnya control dalam diri mereka sehingga remaja yang kurang kontrol diri tersebut sangat mudah terpengaruh kedalam pergaulan yang kurang baik.

             Berdasarkan hasil observasi di lapangan,  beberapa peserta didik berada di dalam kondisi yang rentan terjerumus kedalam pergaulan yang kurang baik dan beberapa dari mereka juga mempunyai control diri yang lemah. Dalam menghadapi hal yang demikian, Guru BK harus segera mengambil tindakan agar peserta didik tersebut dapat meningkatkan control dirinya sehingga mereka tidak akan terpengaruh serta terjerumus kedalam masalah pergaulan bebas. Bentuk layanan yang diberikan dalam meningkatkan control diri dalam bergaul dengan teman lawan jenis adalah bimbingan kelompok. Layanan ini diberikan kepada individu dengan tujuan membantu tercapainya perkembangan pribadi individu secara maksimal dan optimal (Wibowo 2005: 241). Penulis sebagai guru BK memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi. Melalui layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi ini diharapkan dapat  melatih keterampilan  tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip dalam hal ini terkait kontrol diri, dan untuk melatih latihan memecahkan masalah.

Tujuan yang ingin dicapai 

Tujuan umum :

  • Anggota kelompok mampu meningkatkan kontrol dirinya dalam bergaul dengan lawan jenis

Tujuan Khusus:

  • Anggota kelompok mampu menganalisis urgensi kontrol diri dalam bergaul dengan lawan jenis.
  • Anggota kelompok mampu memilah perilaku yang menunjukkan kontrol diri yang baik dengan perilaku yang menunjukkan kontrol diri yang lemah.
  • Anggota kelompok mampu mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan kontrol diri kedalam berbagai setting kehidupan.

Tantangan

Beberapa tantangan yang muncul dalam mencapai tujuan ini, antara lain :

  • Kondisi lingkungan disekitar anggota kelompok tinggal yang tidak dapat dikendalikan oleh guru BK maupun Anggota Kelompok (AK) itu sendiri. Misalnya lingkungan disekitar tempat tinggal mereka terdapat beberapa remaja yang sudah terjerumus kedalam pergaulan bebas. Hal ini, menjadi tantangan guru BK untuk menyelenggarakan layanan dengan maksimal dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan tercapainya tujuan yang diharapkan yaitu AK  mampu meningkatkan kontrol dalam dirinya, maka mereka dapat terhindar dari pengaruh kondisi lingkungan yang kurang baik tersebut.
  • Anggota kelompok yang belum pernah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Hal ini menjadi juga tantangan bagi Guru BK dalam memberikan layanan tersebut. Guru BK harus mampu membuat AK memahami maksud dan mencapai tujuan dari layanan bimbingan kelompok ini.

Yang terlibat dalam kegiatan ini

           Dalam melaksanakan praktek layanan bimbingan kelompok ini Guru BK perlu bekerja sama dengan beberapa wali kelas. Wali kelas ikut berperan pada saat identifikasi awal dan berpartisipasi juga saat memantau perilaku AK setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Selain itu, terdapat 7 peserta didik yang menjadi anggota kelompok dalam kegiatan layanan ini.

Aksi  

Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Memastikan bahwa peserta didik benar-benar memahami tujuan yang akan dicapai melalui layanan bimbingan kelompok dengan mengadakan sosialisasi sebelum kegiatan kelompok dimulai dan memastikan tahap awal / tahap pembentukan terlaksana dengan baik.
  • Guru BK bekerjasama dengan wali kelas dalam mengkomunikasikan ke orang tua tentang dampak kurangnya control diri dalam bergaul dengan lawan jenis dan pengaruh lingkungan terhadap pergaulan remaja, sehingga orang tua ikut terlibat dalam memantau peserta didik saat dirumah.

Strategi

           Guru BK menyelenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi. Guru BK juga memanfaatkan media kartu dan aplikasi lucky wheel dalam pelaksanaan layanan ini. Pemanfaatan media kartu dimaksudkan agar peserta didik mudah memahami topik yang dibahas dengan suasana yang menyenangkan.

Proses 

           Dalam proses pelaksanaan layanan Bimbingan Kelompok ini, dinamika kelompok terbentuk dengan cukup baik, anggota kelompok juga aktif dalam menyampaikan pendapatnya, semua anggota kelompok terlibat dalam pembahasan topik, dan semua kartu dapat dibahas satu persatu. Dari proses diskusi, anggota kelompok mampu memahami urgensi kontrol diri dalam bergaul dengan lawan jenis, mampu memilah perilaku yang menunjukkan kontrol diri yang baik dengan perilaku yang menunjukkan kontrol diri yang lemah, dan mampu mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan kontrol diri kedalam setting kehidupan.

 

Refleksi Hasil Dan Dampak 

Dampak dari aksi berdasarkan  hasil evaluasi hasil dan evaluasi proses 

  • Guru BK mengetahui bahwa layanan  bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi efektif untuk meningkatkan kontrol diri dalam bergaul dengan lawan jenis. Sehingga kedepannya, layanan dengan teknik ini dapat diberikan kepada  peserta didik yang membutuhkan pelayanan ini .
  • Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini berdampak baik untuk peserta didik.  Peserta didik mampu memahami urgensi dari kontrol diri, mampu memilah antara kontrol diri yang baik dan kontrol diri yang kurang baik, dan mampu mendemonstrasikan perilaku kontrol diri dalam seting kehidupan.  Peserta didik aktif dan antusias mengikuti layanan bimbingan kelompok.
  • Wali kelas dan rekan sejawat dapat memahami bahwa kontrol diri merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap peserta didik agar mereka tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah.

Respon pihak terkait atas strategi yang diterapkan, beberapa pihak terkait tersebut diantaranya:

  • Rekan sejawat dan wali kelas mendukung kegiatan bimbingan ini, dan dapat dijadikan referensi mereka dalam melakukan pendampingan kepada peserta didik.
  • Peserta didik merasa senang mempunyai pengalaman baru dalam mengikuti bimbingan kelompok, mereka merasa dapat mengembangkan kemampuan komunikasinya, dan mempunyai pemahaman dalam meningkatkan kontrol dirinya.

Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

  • Keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan anggota kelompok menjadi lebih aktif, lebih antusias dalam mengikuti layanan BK, mampu mengambangan kemampuan komunikasi dan sosialisasi, serta memperoleh pemahaman terkait topik yang dibahas.
  • Teknik permainan simulasi dengan media kartu  mendukung keberhasilan untuk praktek ini karena teknik ini dirasa cukup menyenangkan sehingga berpengaruh terhadap terciptanya dinamika kelompok.
  • Aplikasi lucky wheel juga turut menyumbang keberhasilan dari kegiatan ini. Aplikasi tersebut membuat anggota kelompok lebih antusias dan tertantang dalam menjawab kartu-kartu yang ada. 

Proses Pelayanan dari Keseluruhan Proses.

           Berdasarkan proses dan aktivitas layanan yang telah dilaksanakan guru BK, layanan bimbingan kelompok ini berjalan dengan baik sesuai waktu yang disepakati, anggota kelompok cukup kondusif, tercipta dinamika kelompok yang baik, dan semua peserta didik terlibat aktif dalam pembahasan. Berjalannya proses kegiatan BK yang demikian dapat menjadi acuan guru BK untuk melaksanakan layanan-layanan BK lainnya.

Rencana Tindak Lanjut

Setelah melaksanakan praktik layanan bimbingan kelompok, guru BK akan melakukan rencana tindak lanjut, yaitu sebagai berikut:

  • Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik serupa untuk pembahasan topik-topik yang terkait dengan kontrol diri.
  • Mengembangkan media layanan yang lebih menarik dan kreatif dengan mempertimbangkan TPACK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun