Mohon tunggu...
Mifta Nurjannah
Mifta Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 Tahun 2024

Halo, Saya Mifta!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Topik 2 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia - SES dan CHAT

1 November 2024   08:20 Diperbarui: 1 November 2024   08:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai calon guru profesional, kami perlu memahami karakteristik peserta didik terlebih dahulu agar dapat mewujudkan pembelajaran yang sejalan dengan Filosofi Pendidikan, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pemahaman ini membantu kami merancang strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik.
b.Interaksi dengan Rekan
Hal penting kedua adalah kesadaran untuk memahami karakteristik rekan-rekan di kelompok 2. Ini adalah praktik mikro yang selaras dengan materi pada alur Demonstrasi Kontekstual. Saya dapat menyelesaikan tugas kelompok secara kolektif dengan terlebih dahulu memahami aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari rekan-rekan di kelompok kami.
c.Refleksi Diri
Hal terakhir yang saya peroleh dari alur ini adalah kemampuan untuk mengaitkan pemahaman saya sebelum dan sesudah mengkaji studi kasus. Ini menjadi bekal bagi saya sebagai calon guru agar kelak dapat menerapkan konsep tersebut dalam skala yang lebih luas.

5. Elaborasi Pemahaman 

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Pemahaman saya mengenai topik ini adalah bahwa Status Sosioekonomi (SES) memiliki pengaruh yang besar terhadap akses dan kualitas pendidikan yang diterima siswa di Indonesia. 

Siswa dari keluarga dengan SES rendah sering menghadapi kendala seperti terbatasnya akses ke sumber belajar, minimnya dukungan di rumah, dan tekanan ekonomi yang terkadang mengharuskan mereka bekerja sambil sekolah. Kendala-kendala ini bisa menghambat proses belajar dan mengurangi peluang untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. 

Dalam konteks Teori Aktivitas Kultural-Historis (CHAT), SES tidak hanya merupakan faktor eksternal, tetapi juga memengaruhi struktur dan dinamika aktivitas belajar. 

Misalnya, siswa dari keluarga dengan SES tinggi mungkin memiliki akses yang lebih baik ke teknologi dan bahan tambahan, sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar mereka. Sebaliknya, siswa dari keluarga dengan SES rendah mungkin harus mengandalkan sumber daya yang terbatas dan kurang mendapat bimbingan di rumah.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?
Pemahaman baru saya sebagai calon guru sekolah dasar adalah pentingnya menyusun kurikulum yang inklusif dan fleksibel untuk mengakomodasi keberagaman latar belakang siswa. Materi pembelajaran akan mencakup beragam perspektif budaya dan sosial-ekonomi, sehingga setiap siswa merasa terwakili. 

Diskusi di kelas akan difasilitasi agar siswa dapat berbagi pengalaman dan pandangan mereka, memperkaya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.

 Dalam situasi keterbatasan sumber daya, saya akan memanfaatkan bahan-bahan lokal dan media sederhana, seperti cerita rakyat atau permainan tradisional, sebagai alat mediasi untuk menjelaskan konsep Pancasila. Teknologi sederhana seperti ponsel pintar juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar yang interaktif.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Hal lain yang ingin saya pelajari adalah cara menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung secara emosional serta sosial bagi semua siswa, serta cara menangani dinamika kelas yang kompleks dalam konteks keberagaman budaya dan sosial-ekonomi.

6. Koneksi Antar Materi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun