Dari ketujuh calon yang ada, saya rasa sulit terpenuhi secara sempurna. Pansel seharusnya jeli menangkap yang dibutuhkan KPK saat ini. Meskipun tidak maksimal, paling tidak calon mendekati tingkat kesempurnaan atau terbaik dari calon-calon yang ada. Dari praktik selama ini potensi penyalahgunaan karena ketidakmampuan menghadapi tekanan politik dan ewuh pakewuh jika melibatkan kekuasaan/ korpsnya, sehingga terjadi tebang pilih. Dengan kebiasaan korup juga mudah terbawa jika memimpin KPK, kecuali sistem pengawasan sangat ketat. Beberapa problem ini harus diselamatkan dengan pemimpin yang layak. Kenapa kita memilih pimpinan yang harus setiap saat diawasi oleh bawahan? Kenapa tidak memilih saja orang yang justru mengawasi pemberantasan korupsi berjalan? Sangat membuang-buang energi dan melelahkan memilih orang yang tidak membawa angin perubahan.
Kecil harapan memberantas korupsi di tangan aparat penegak hukum, jika pimpinan KPK sendiri terbiasa menyelewengkan kekuasaan. Apalagi membersihkan kandangnya sendiri yang berarti melibas habis kawan-kawan satu korps. Karena itu membutuhkan keberanian dan siap tidak berumur panjang. Pansel Pimpinan KPK mudah-mudahan mengusulkan calon terbaik dari tujuh calon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H