Mahasiswa Universitas Pekalongan dampingi Pelaku UMKM
Batang, Jawa Tengah - 10 Januari 2025
Pada hari Minggu, 15 Desember 2024 Kelompok 4 Universitas Pekalongan yang terdiri dari Ayu Solechatun, Iftita Zera Anindya, Ayuk Dwi Safira, Siti Rohayati, dan Nurul Musyafira  melaksanakan kegiatan wawancara dengan UKM Mie Nyonyor yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendampingan dalam rangka membantu UKM tersebut untuk bertransformasi ke dunia digital.
UKM Mie Nyonyor yang dikelola oleh Nadia Verawati ini terkenal dengan mie khasnya yang lezat dan menjadi salah satu favorit masyarakat setempat. Namun, meskipun telah dikenal di pasar lokal, UKM ini masih mengelola usaha secara konvensional, yang membatasi potensi ekspansi dan penetrasi pasar yang lebih luas.
Dalam wawancara yang berlangsung santai namun penuh wawasan tersebut, Nadia Verawati, selaku owner, menceritakan perjalanan panjang Mie Nyonyor dalam merintis usaha kuliner ini. "Kami berusaha memberikan produk mie yang tidak hanya enak, tetapi juga menjadi kenangan bagi setiap pelanggan yang datang," ujar Nadia dengan semangat. Namun, ia menyadari pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi di dunia bisnis.
Pendampingan dalam Berbagai Aspek Digital
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pendampingan kepada UKM Mie Nyonyor agar dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasarnya. Salah satu fokus dari pendampingan ini adalah pembuatan packaging yang menarik dan sesuai dengan tren pasar digital saat ini.
"Packaging yang menarik adalah kunci untuk menarik perhatian pelanggan di dunia digital, khususnya saat berjualan di platform marketplace," jelas Ayu Solechatun, salah satu anggota tim pendamping.
Selain itu, tim juga memberikan pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan Google Bisnis untuk mempermudah pelanggan mencari lokasi dan informasi terkait produk Mie Nyonyor. "Dengan Google Bisnis, pelanggan bisa mudah menemukan kami dan memberikan review yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen," tambah Iftita Zera Anindya.
Tak hanya itu, tim juga memberikan pendampingan terkait pengelolaan sosial media marketing dan marketplace. "Kami memberikan tips untuk mengoptimalkan penggunaan sosial media seperti Instagram dan Facebook, serta cara menjual di platform marketplace agar lebih mudah diakses oleh pasar yang lebih luas," ujar Ayuk Dwi Safira.
Langkah-Langkah Pendampingan
1. Pembuatan Packaging yang Menarik
Kemasan produk menjadi salah satu elemen penting dalam menarik perhatian konsumen. Kelompok 4 membantu Warung Mbak Vhera dalam merancang kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mencerminkan identitas lokal dan memuat informasi produk yang lengkap. Kemasan ini dirancang untuk meningkatkan daya tarik produk sekaligus memperkuat brand usaha.
2. Pembuatan Google Maps
Aksesibilitas adalah salah satu kendala utama yang dihadapi Warung Mbak Vhera. Kelompok 4 mendaftarkan lokasi warung ke Google Maps melalui fitur Google My Business. Profil warung dilengkapi dengan foto produk, deskripsi usaha, jam operasional, dan nomor kontak, sehingga memudahkan konsumen menemukan lokasi usaha. Langkah ini diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan langsung ke warung.
3. Sosial Media Marketing untuk Menjangkau Konsumen Lebih Luas
Pendampingan sosial media marketing dilakukan untuk membantu Warung Mbak Vhera memanfaatkan platform seperti Instagram dan Facebook. Kelompok 4 memberikan pelatihan tentang:
- Pembuatan konten visual yang menarik, seperti foto makanan dan video pendek.
- Interaksi dengan pelanggan melalui fitur komentar dan pesan langsung.
4. Optimalisasi Marketplace untuk Penjualan Digital
Sebagai upaya memperluas jangkauan penjualan, Warung Mbak Vhera juga didampingi untuk mengoptimalkan kehadiran di marketplace seperti Shopee. Pendampingan meliputi:
- Pembuatan deskripsi produk yang menarik dan detail.
- Strategi promosi, seperti penggunaan voucher dan diskon.
- Meningkatkan ulasan positif dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
- Pengelolaan stok dan respon pesanan secara efisien.
Kendala dan Harapan ke Depan
Selama proses wawancara, Nadia Verawati juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi oleh UKM Mie Nyonyor, seperti terbatasnya sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital dan tantangan dalam merancang strategi pemasaran digital yang efektif.
"Saya berharap dengan adanya pendampingan ini, kami bisa lebih maju dan mengenalkan produk Mie Nyonyor ke masyarakat yang lebih luas, baik melalui penjualan langsung maupun secara online," kata Nadia berharap.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa UKM Mie Nyonyor memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh lagi, terutama dengan adanya dukungan teknologi digital. Pendampingan yang diberikan oleh mahasiswi Universitas Pekalongan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UKM ini. Kedepannya, Mie Nyonyor dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kualitas layanannya melalui pemanfaatan berbagai platform digital yang sudah tersedia.
Dengan semangat dan komitmen bersama, transformasi digital pada UKM Mie Nyonyor bukan hanya sebuah impian, tetapi juga sebuah langkah nyata menuju perkembangan yang lebih pesat di masa depan.
Tim Wawancara
Ayu Solechatun | Iftita Zera Anindya | Ayuk Dwi Safira | Siti Rohayati | Nurul Musyafira
Universitas Pekalongan
Kontak Media:
Whatsapp: 0878-3866-0755
Shopee: Tomtom Snack
Instagram: warungmbakvhera_
Facebook: Tomtom Snacks
TikTok: Tomtom Snack
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI