Mohon tunggu...
Fahmi Awaludin
Fahmi Awaludin Mohon Tunggu... Guru, Dosen -

Guru (kelas) SD; Dosen B. Inggris Niaga; Suka buat modul; chatting; beristri dan memiliki anak cantik... hehehe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Curcol Guru (5): Kog Anak ke WC terus?

8 November 2015   06:38 Diperbarui: 8 November 2015   12:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pernahkah seorang guru memerhatikan peserta didik terutama di tingkat dasar seringkali ke WC atau kamar mandi?

Jika jawabannya ya, tentu harus dicurigai tanpa bermaksud menuduh. Karena jika dibiarkan tentu akan berdampak berbahaya. Beberapa hasil pengamatan saya terhadap anak-anak yang sering ke WC, diantaranya:

1. Karena tidak bisa dengan pelajaran tertentu

Hal ini pernah saya tanyakan ke beberapa anak dan ada yang menjawab karen tidak suka pelajaran berhitung seperti Matematika, baginya pelajaran ini ribet, buat pusing dan akhirnya tidak suka.

2. Karena tidak bisa mengerjakan ulangan sekolah

Anak-anak tipe seperti ini udah diperhatikan pada saat ulangan berlangsung, dihampir waktu yang bersamaan, intensitasnya sangat tinggi dan ini merupakan cirri-ciri dan terlihat dari ekspresi dan kesiapannya.

3. Karena sakit

Hati-htai jika tidak segera diantisipasi, alih-alih kita sebagai pendidik dianggap menelantarkan. Mudahnya kita tanyakan sudah sarapan pagi atau belum? Kenapa memegang perut terus/ dll.

4. Karena bosan belajar di kelas

Barangkali suasana pembelajaran di kelas yang monoton alias itu-itu saja bagi sebagi anak tentu akan berdampak tidak baik apakah mengantuk, malas mengikuti atau lainnya. Jadi harus diantisipasi dengan ragam pembelajaran yang menyenangkan dan hanya guru tersebut yang mengerti situasinya.

5. Karena kurang diperhatikan

Beberapa anak yang tergolong seperti ini akan selalu ditemui tetapi tidak langsung terlihat. Jadi baik yang tergolong rendah, menengah dan atas dalam aspek kemampuannya, tolong diperhatikan sesuai dengan Kurikulum 2013 ada 2 aspek penilaian yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan.

6. Merasa tertuduh

Merasa benar tapi dipersalahkan atau di bully sama kawan sekelas tentu akan memengaruhi mentalnya sebagai anak jadi perhatikan dengan sebaik-baiknya jika ini terjadi dan segera antisipasi agar tidak berlarut dan belajar seperti biasa.

7. Tempat ngobrol

Beberapa anak punya rahasia dan seringkali menjadikan tempat ini adalah tempat teraman di sekolah karena guru tidak akan berpikir ke arah sana, pikirnya.

 

Mudah-mudahan apa yang tertera diatas akan sangat membantu para guru jika ada yang mengalaminya dan silakan untuk menambahkan jika masih kurang.

 

Semoga bermanfaat ya. (Fahmi Awaludin)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun