Mohon tunggu...
Zulhamidi
Zulhamidi Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan; Analis; Kerja di bilangan jalan thamrin, senang traveling, adventur, membaca dan menulis

Senang menulis, karena menulis hakikatnya adalah menghimpun yang terserak dan mengabadikan maknanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR Tandingan: DPR yang Selingkuh

31 Oktober 2014   06:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DPR Tandingan yang terpilih
Dalam ilmu rumah tangga, sesulit apapun kondisinya, kita harus tetap mempertahankan keharmonisan rumah tangga kita. Sesulit ekonomi keluarga, maka kita tetap menjalankan fungsi kita sebagai keluarga. Tidak mungkin dalam rumah tangga yang sakinah, ketika ada masalah yang mendera, lantas kita mencari pasangan tandingan, yang justru akan memperunyam masalah yang ada.

Musyawarah, voting, walkout, abstain dan seterusnya merupakan bagian dari dinamika berdemokrasi, dan hal ini merupakan hal yang biasa dilakukan dalam kehidupan berumah-tangga. Banyak pasangan yang ketika marah melakukan aksi kabur dari rumah untuk meredakan emosi.

Namun, apa jadinya bila ketika kita ada konlik dengan pasangan, justru malah kita mencari pasangan tandingan yang bisa memenuhi harapan kita sebelumnya. Tentu ini dinamakan dengan SELINGKUH.

Bila nanti, sang Istri mencari selingkuhan yang kemudian dibalas dengan Suami yang mencari selingkuhan juga, lalu Rumah Tangga yang dibina selama ini akan mau dibawa kemana.

Malu lah dengan harmonisasi keluarga yang ada disekitar kita, seberapapun berbeda pendapat nya pasangan suami istri yang ada mereka tetap menjaga komunikasi, kesetiaan dan harmonisasi keluarganya.

Catatan ini merupakan Logika Analogi dari rakyat jelata, yang tidak mau ikut-ikutan mencari tandingan :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun