Mohon tunggu...
Mida Aning
Mida Aning Mohon Tunggu... -

perempuan biasa dari jawa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Surat Terbuka untuk Penerima Bakrie Award 2011

29 Juli 2011   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:17 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13119018341561639127

Surat Terbuka untuk Penerima Bakrie Award 2011 Kepada Yth Bapak/Ibu Penerima Bakrie Award tahun 2011 Bapak/Ibu sekalian, Pernahkah Bapak/Ibu mendengar, membaca dan melihat penderitaan korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur? Pernahkah Bapak/Ibu yang terhormat mendengar penderitaan bayi (3,5 bulan), Aulia Nadira Putri? Hujan tangis pecah di rumah Khoirul Adib saat jenazah bayi perempuannya bernama Aulia Nadira Putri tiba di rumahnya di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Kamis malam (14/4). Bayi ini meninggal dunia setelah dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo. Menurut paman korban, Samari, pihak rumah sakit telah mendiagnosa Aulia menderita sesak napas akibat menghirup gas metan dari lumpur Lapindo. Wilayah di sekitar semburan lumpur Lapindo seperti di Desa Gempolsari selama ini memang selalu dihantui bahaya dari gas metan. Bapak/Ibu sekalian, Saat ini dampak buruk semburan lumpur Lapindo telah sangat meluas. Bukan hanya rumah, sawah dan tempat usaha yang tenggelam lumpur, namun juga pencemaran udara dan air tanah. Bahkan kini gas-gas liar yang mudah terbakar juga sudah muncul di mana-mana. Tanah Porong, kini pun mulai ambles. Setiap hari warga Porong, Sidoarjo selain harus menghirup udara beracun juga harus siap-siap menjadi pengungsi ekologi. Bapak/Ibu yang terhormat, menerima atau menolak Bakrie Award adalah hak Bapak/Ibu. Namun kewajiban Bapak/Ibu sebagai intelektual, yang sejauh ini saya tahu, adalah tetap menjaga integeritas. Semoga penghargaan Bakrie Award tidak merusak integeritas anda. Semoga penghargaan Bakrie Award tidak menghalangi Bapak/Ibu untuk ikut berempati dan membela korban dari tragedi ekologi terbesar di negeri ini, Lumpur Lapindo. Meskipun sebagai orang awam saya juga tidak pasti tahu mungkinkah Bapak/Ibu bisa akan berempati dan membela korban lumpur sementara di sisi lain Bapak/Ibu menerima Bakrie Award. Bapak/Ibu Sekalian, Akhirnya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu sekalian. Keterangan foto; Jenazah bayi perempuannya bernama Aulia Nadira Putri, bayi usia 3,5 bulan yang meninggal dunia diduga kuat karena menghirup gas beracun dari lumpur Lapindo. Sumber foto:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun