Kuah merah ini berbahan dasar sambal tomat, kecap asin, bawang putih, dan kacang tanah. Salah satu dari sedikit tempat makan yang masih menjual rujak shanghai ialah Rujak Shanghai & Seafood Andri yang terletak di Jl. Pancoran, Pinangsia. Kamu dapat menikmati rujak ini dengan harga Rp45.000 per porsinya.
Rujak Es Krim
Pada umumnya, es krim merupakan bagian dari hidangan penutup. Namun di Yogyakarta, es krim menjadi salah satu bahan dasar dari rujak.Â
Salah satu penjual yang pertama kali menjajakan rujak es krim ialah Pak Nardi. Rujak ini sudah dijual oleh Pak Nardi sejak tahun 1978, dari menggunakan gerobak keliling hingga memiliki tempat permanen.Â
Konon, Pak Nardi menggabungkan es krim ke rujak karena dagangannya kurang laku. Selain es krim rasa kelapa, rujak ini juga berbahan dasar timun, kedondong, nanas, bengkoang, dan pepaya.Â
Untuk rasanya, kamu dapat mengunjungi Rujak Es Cream Pak Nardi di Jalan Harjowinatan, Purwokinanti, Kota Yogyakarta. Rujak ini dapat dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp8.000 saja.
Rujak Cingur
Rujak unik terakhir yang berasal dari Pulau Jawa ialah rujak cingur. Rujak ini sudah cukup dikenal di Indonesia dan berasal dari Kota Surabaya. Tiga bahan utama yang wajib ada di rujang cingur ialah cingur, petis, dan pisang batu.Â
Cingur sendiri memiliki arti mulut dan dalam rujak ini berarti mulut atau moncong sapi. Selain ketiga bahan tadi, rujak cingur juga berisikan krai atau mentimun khas Jawa Timur, mangga muda, bendoyo, lontong, tahu, tempe, dan beberapa bahan lainnya.Â
Ada dua penyajian untuk rujak cingur, yakni biasa dan 'matangan' atau hanya menggunakan bahan-bahan yang dimasak secara matang saja.Â
Di Surabaya sendiri, kamu dapat menemui rujak cingur di beberapa tempat makan, salah satunya di Rujak Cingur Joko Dolog di Jl. Taman Apsari, Embong Kaliasin. Di sana, rujak ini dijual dengan harga Rp25.000 per porsinya.
Rujak Bulung
Pulau Dewata juga memiliki interpretasi sendiri mengenai makanan rujak ini. Salah satunya ialah rujak bulung. Bulung sendiri memiliki arti rumput laut yang juga digunakan sebagai bahan utama di rujak ini.Â
Di Bali sendiri, rujak bulung terdiri dari beberapa variasi, seperti bulung putih, hijau, boni, dan bulung rambut atau disajikan dengan kuah pindang.Â