Mohon tunggu...
Kelompok 1
Kelompok 1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas Kelompok 1 Micro Tablig KPI/B Angkatan 22

Religi adalah sistem keyakinan, praktik, dan pengalaman yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci, ilahi, atau transenden. Beberapa aspek penting dalam religi meliputi: Keyakinan: Religi biasanya memiliki seperangkat keyakinan tentang alam semesta, asal usul kehidupan, tujuan manusia, dan hubungan manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi. Praktik: Religi melibatkan praktik-praktik ritual seperti doa, meditasi, peribadatan, dan upacara. Etika: Religi biasanya memiliki kode etik atau moral yang memandu perilaku dan tindakan pengikutnya. Komunitas: Religi seringkali melibatkan komunitas atau kelompok orang yang berbagi keyakinan dan praktik. Religi dapat memberikan makna dan tujuan hidup, memberikan rasa kepuasan dan ketenangan, dan membantu individu menghadapi tantangan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Taubat Nasuha: Sebuah Perjalanan Menuju Kesucian dan Kebahagiaan

17 September 2024   18:11 Diperbarui: 17 September 2024   18:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inhttps://apicms.mstar.com.my/uploads/images/2021/12/18/1410264.jpgput sumber gambar

Taubat nasuha adalah bentuk pertobatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, tulus, dan murni kepada Allah SWT. Istilah ini berasal dari Al-Quran surat At-Tahrim ayat 8:

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)..." (QS. At-Tahrim: 8)

Taubat nasuha memiliki beberapa karakteristik utama:

1. Menyesali perbuatan dosa dengan sepenuh hati

2. Berhenti melakukan dosa tersebut saat itu juga

3. Bertekad kuat untuk tidak mengulanginya di masa depan

4. Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh

5. Mengembalikan hak-hak orang lain jika dosa tersebut berkaitan dengan hak manusia

            Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang taubat nasuha:

: : " "

            Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa." (HR. Ibnu Majah)

            Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan taubat nasuha, di mana Allah SWT akan menghapus dosa-dosa orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh seolah-olah ia tidak pernah melakukan dosa tersebut.

            Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin menyebutkan tiga syarat taubat nasuha:

1. Meninggalkan maksiat yang telah dilakukan

2. Menyesali perbuatan maksiat tersebut

3. Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa depan

            Taubat nasuha bukan hanya membersihkan dosa, tetapi juga membuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

"Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke awan langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli..." (HR. Tirmidzi)

            Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu berusaha untuk bertaubat dengan taubat nasuha, memohon ampunan atas segala kesalahan yang kita perbuat, dan berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Sumber:  

https://quran.com/    

                                  

(Penulis/Aina)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun