Mohon tunggu...
Mickael PutraJohanies
Mickael PutraJohanies Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup adalah pilihan

Salam dari blitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Kurikulum 1975 dengan Kurikulum Merdeka saat Ini

25 Maret 2024   16:49 Diperbarui: 25 Maret 2024   16:52 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Wawancara

Assalamualaikum wr wb, didalam sebuah pembelajaran khususnya di ruang lingkup pendidikan pasti tidak asing dengan namanya Kurikulum. Kurikulum sangat lah penting dalam merancang sebuah pembelajaran yang baik dan terarah juga terstruktur untuk menjalankan sebuah sistem pendidikan yang baik. Secara definisi nya kurikulum merupakan sebuah rancangan rencana pembelajaran yang mencakup dalam perangkat mata pelajaran yang telah disusun secara sistematis, dengan terbentuk nya rancangan pembelajaran tersebut digunakan untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan, lembaga pendidikan dan sekolah. 

Kurikulum sepanjang masa dulu hingga masa ini terdapat banyak perubahan dari isi kurikulum tersebut, dari awal Indonesia merdeka hingga saat ini. Penulis sudah merasakan pembelajaran Kurikulum 2006 atau disebut KTSP dan kurikulum 2013 atau k13, lalu penulis pada masa ini masih menempuh pendidikan yang memakai Kurikulum Merdeka. Tentu banyak perubahan jika dibandingkan kurikulum yang diberlakukan di Indonesia 40 tahun lalu. 

Pada pembahasan kali ini kita membandingkan Kurikulum sekarang dengan Kurikulum dulu khususnya 40 tahun lalu. Pada hal ini yang menjadi subjek wawancara merupakan ayahanda dan ibunda dari penulis yang sudah merasakan pembelajaran pendidikan yang menganut kurikulum 40 tahun lalu di Indonesia. 

diantara nya Johanies Widodo (52 tahun), Erna (56 tahun), pendidikan terakhir mereka ialah lulusan SMA. diketahui pada saat itu menggunakan kurikulum 1975 atau dikenal juga sebagai Kurikulum Proyeksi 1975. Pada kurikulum tersebut diberlakukan pada masa orde baru. Pada kurikulum tersebut berhasil menciptakan lulusan yang siap kerja dan terampil dalam bekerja, walau disisi lain cukup dikritik karena tidak menonjolkan kreativitas dan berpikir kritis siswa sehingga dirasa kurang pengembangan pada aspek tersebut. 

Pada wawancara tersebut dengan Johanies widodo diketahui bahwa pada masa itu kurikulum 1975 lebih menekankan pada hafalan hafalan dan teori teori yang ada tanpa campur tangan kreativitas siswa nya, dengan mempunyai tujuan pembelajaran yang terukur dan sesuai dengan nilai yang ditentukan tersebut. Jika dibandingkan Kurikulum merdeka malah sebaliknya, kurikulum merdeka sangat terbuka akan pemikiran siswa nya yang aktif berpikir kritis dalam mempelajari sebuah materi dan sangat berpeluang besar dalam menciptakan ide atau kreativitas siswa nya. dengan tujuan siswa bisa mengembangkan karakter serta kemandirian terhadap dirinya. 

Kurikulum 1975 sangat berpengaruh dan terfokus pada guru yang membuat membebani semua proses pembelajaran kepada guru, juga tidak cocok pada pembelajaran kepada siswa yang memiliki karakteristik tertentu. Sedangkan kurikulum merdeka ini berfokus pada siswa nya juga mengutamakan kolaborasi yang kompak antar siswa dan siswa bahkan guru ikut serta berkolaborasi didalam proses pembelajaran. Melihat wawancara bersama Johanies Widodo dan Erna di simpulkan kurikulum 1975 terbilang kaku dan tidak efisien kepada banyak siswa. Sebaliknya pada kurikulum merdeka yang cukup fleksibel untuk disesuaikan pada kondisi siswa yang berbeda beda karakteristik nya. 

Narasumber juga sedikit kaget dengan jumlah mata pelajaran yang terbilang cukup dikit dan efisien di kurikulum merdeka. Lalu terdapat mata pelajaran yang tidak ada pada masa itu seperti Sains, Fisika, Kimia, Hingga Teknologi informasi Komunikasi. Terlebih kurikulum merdeka memberi keleluasaan siswa untuk memilih mata pelajaran yang diminati agar mengembangkan minat dan bakat siswa. Semua terbilang mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih dan ilmu pengetahuan semakin luas untuk dipelajari oleh siswa. 

Pada kesimpulan nya Kurikulum 1975 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan yang signifikan dari cara pembelajaran, penilaian, pendekatan, strategi pembelajaran hingga tujuan kurikulum untuk mencerdaskankan lulusan siswa-siswi bangsa ini. Kurikulum Merdeka merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk merespon perkembangan zaman yang ada dan memenuhi tercipta kebutuhan generasi muda di masa depan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun