Mohon tunggu...
Mici Ardila
Mici Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 Administrasi bisnis

memiliki hobi mengumpulkan barang bekas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fase Oral pada Anak

17 Oktober 2024   21:34 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sudah pernahkah mommy and daddy melihat anaknya tanpa sengaja memakan upil atau tai?pasti mommy and daddy akan langsung sigap mengeluarkannya. Apakah itu normal untuk si baby di usianya?

Fase oral adalah fase yang dialami oleh seorang baby pada rentang usia 0 sampai 18 bulan. Hal ini merupakan tahap paling awal dalam perkembangan psikoseksual anak. Pada masa ini, anak cenderung akan memmperoleh kepuasan dan pengalaman utama melalui aktivitas oral, seperti menyusui, menggigit, atau memasukkan benda seperti upil ke dalam mulut.

Menurut psikolog Sigmund freud, fase oral merupakan tahap pertama dalam perkembangan psikoseksual yang memainkan peran kunci dalam membangun kepribadian anak di masa depan. Melalui aktivitas oral, bukan hanya nutrisi yang didapat oleh anak, tetapi juga rasa keamanan,nyaman dan ikatan emosional dengan mommy dan daddy.

Apakah fase oral itu penting?

Pada tahap ini, cara mommy dan daddy merespons kebutuhan anak memiliki dampak yang signifikan. Jika ingin perkembangan emosialnya cenderung stabil maka anak harus mendapatkan perawatan yang konsisten, seperti pemberian ASI tepat waktu, kehangatan, dan rasa nyaman.

Jika kita melihat ada orang dewasa yang menggigit kukunya Ketika mengalami rasa gelisah, atau seoarang anak yang memiliki kebiasaan makan yang berlebihan. Makan dapat dipastikan Ketika pada tahap oral orang tersebut tidak terpenuhi fase oralnya.

Lalu apa dampak jangka Panjang dari fase oral ?

Ahli perkembangan anak menekankan pentingnya memberi perhatian pada tahap ini. Jikalau mommy dan daddy gagal dalam menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang saat fase oral maka akan derdampak pada pembentukan rasa percaya diri dan kemampuan  anak untuk membangun hubungan emosional dengan orang lain pada saat dewasa. Sebaliknya, keberhasilan dalam tahap ini tentunya kan menghasilkan individu yang percaya diri, dan mampu mengelola hubungan interpersonal dengan baik.

Di tengah tantangan orang tua dalam mengasuh anak, pemahaman akan pentingnya fase oral dalam perkembangan psikoseksual dapat membantu mereka memberikan perhatian yang lebih baik pada kebutuhan emosional bayi. Ini bukan hanya soal menyusui atau memberi makan, tetapi juga soal bagaimana menciptakan pengalaman yang penuh kasih sayang dan interaksi yang mendukung pertumbuhan emosional anak.

Mengelola Tantangan di Fase Oral

Meskipun terdengar sederhana, fase oral membawa tantangan tersendiri. Orang tua perlu memahami bahwa kebiasaan anak yang sering kali memasukkan benda ke mulut merupakan bagian dari proses alami eksplorasi dunianya. Selama lingkungan terjaga aman, ini adalah proses penting untuk memfasilitasi perkembangan sensorik dan emosionalnya.

Pada akhirnya, fase oral tidak hanya soal perkembangan fisik, tetapi juga dasar dari perkembangan psikologis yang akan menentukan bagaimana anak berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Memahami dan merespons kebutuhan pada tahap ini dengan tepat akan membekali anak dengan fondasi emosional yang kuat untuk menjalani tahap perkembangan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun