Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bapak Kemanusiaan asal Pakistan itu Telah Pergi

12 Juli 2016   15:24 Diperbarui: 12 Juli 2016   21:28 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thekarachiite.com

Project ini tentu sangat membantu menurunkan angka kematian dan pembunuhan bayi. Kalimat “Do Not Kill," dapat terbaca dengan jelas di setiap tenda pemampungan serta buaian yang mereka bangun. Nah, bila ada yang ingin mengadopsi bayi yayasan ini akan sangat ketat meyeleksi calon orang tua bayi tersebut, ini tentu demi menjaga supaya anak tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah. Bahkan yayasan akan terus memonitor keluarga pengadopsi bayi setelah adopsi terjadi, untuk meyakinkan dan memastikan sang bayi hidup di lingkungan yang aman, sehat, dan terjamin.

Bagi bayi-bayi lainnya yang belum diadopsi, maka Edhi dan istrinya yang merawat mereka. Menurut catatan, sampai saat ini tak kurang dari 16.000 – 20.000 orang anak yang dipelihara, disekolahi, dan dibiayai hidupnya oleh Yayasan Edhi.

Edhi tidak menerima sumbangan yang berbau politik. Tidak menerima sumbangan dari instansi pemerintah, kelompok keagamaan, dan atau dari partai manapun. Yayasan ini hanya menerima sumbangan dari donatur pribadi. Tidak berpolitik dan tidak terlibat politik. Murni tujuannya hanyalah untuk kemanusiaan semata.

Sebagai contoh, pada bulan October tahun 2015 lalu, Abdul Edhi telah mengembalikan donatur sejumlah 10 juta Indian Rupees yang diberikan oleh Perdana menteri India Narendra Modi. Pada bulan Juni yang lalu, ketika Edhi harus masuk rumah sakit oleh karena ginjalnya bermasalah, ia mendapat tawaran berobat ke luar negeri oleh mantan Presiden Pakistan Asif, namun ditolak oleh Edhi.

Edhi ini mungkin adalah satu-satunya panutan di Pakistan yang disukai dan dicintai oleh semua kelompok yang ada di sana. Dia dijadikan simbol oleh hampir semua golongan dalam menunjukkan kadar patriotisme dan kemanusiaan. Dia adalah sosok humanitarian terbesar di Pakistan sepanjang sejarah. Bahkan lebih daripada itu, banyak yang menempatkan dirinya sebagai icon nasional Pakistan.

Setelah kepergiannya, Pakistan merasa sangat kehilangan sosok panutan. Tentu, dunia juga kehilangan seorang humanitarian terbaik. Perdana Menteri Nawaz Sharif mengungkapkan rasa dukacitanya yang mendalam, ia pun mengatakan bahwa Edhi adalah, A real gem and asset for Pakistan”. Perdana Menteri Pakistan itu juga mengatakan bahwa kehilangan ini sama sekali tidak tergantikan di Pakistan. 

---Michael Sendow---

Selamat jalan Brur Edhi!

The fear of death follows from the fear of life. A man who lives fully is prepared to die at any time --- Mark Twain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun