[caption caption="Batman v Superman (www.ew.com)"][/caption]
Akhirnya tercapai sudah keingingan saya untuk menyaksikan salah satu film favorit ini. Film yang menyuguhkan banyak kejutan, namun menyisahkan berjuta pertanyaan. Rasa penasaran saya perlahan mulai terjawab setelah menyaksikan bagian demi bagian yang tersaji di film ini. Tentu saya juga ingin memberikan sedikit review dan catatan, serta kredit atas film ini, menurut versi saya tentunya.
Sebelum film ini ditayangkan, saya pernah menulis tentang film Batman (Ben Affleck) V Superman (Henry Cavill) di sini: Tak Lama Lagi Batman v Superman Mempertanyakan kenapa dua jagoan harus berkelahi dan saling serang dalam satu frame. Dalam tulisan itu saya memprediksi sekaligus berharap supaya dua-duanya pada akhirnya tidak usah saling bunuh dan bertarung sampai berdarah-darah, bahkan kalau perlu mereka itu berkolaborasi menumpas kejahatan. Kemarin rasa penasaran itu terjawab di IMAX Mall Kelapa Gading. Meski harus berdesakan saking banyaknya orang antri. Padahal hari Senin dan bukan weekend lho.
Menurut berita, film ini memang mendapat review buruk dari beberapa kritikus film. Tetapi apapun itu, toh film ini tetap saja memiliki basis penggemar yang merata dan banyak. Pengagum Batman, Pengagum Superman, dan pengagum keduanya bersatu padu menuju bioskop-bioskop di seantero jagad. Alhasil, di XXI Kelapa Gading saja umpamanya, dari theater 1 – 6 ditambah 3 theater IMAX lainnya diisi ‘hanya’ oleh Batman Vs Superman, dan yang antri juga banyak sekali.
Film terbaru DC Comics ini telah mencatat rekor pendapatan pembukaan global terbesar sepanjang sejarah dengan angka yang tak main-main yaitu USD 424,1 juta. Luar biasa. Promosi besar-besaran dan keingintahuan pemirsa film dan penyuka Batman dan Superman mampu mendorong film ini laku keras di beberapa hari pertama pemutaran perdananya, jauh melebihi angka penjualan film Zootopia dan The Divergent Series: Allegiant.
Tetapi dengan angka yang demikian besar dan minat orang nonton yang luarbiasa apakah menandakan film ini memang bagus dan berkualitas? Tentu masing-masing punya pandangan dan jawaban sendiri-sendiri mengenai hal itu.
Batman V Superman
Biasanya tatkala sebuah film menampilkan judul “VS”, secara otomatis ini memberikan daya magis luar biasa menarik minat penonton, maka kata ‘versus’ itu dapat disebut sebagai delicate masterpiece untuk sebuah film. Dalam studi literatur tentang film hal itu akan jelas nampak. Apalagi bila vs itu adalah hero dengan hero, superhero dengan superhero, jagoan dengan jagoan lainnya. Nah, nilai jualnya akan berlipat ganda. Ini lumrah. Rasa penasaran pasti mendorong orang untuk datang menyaksikan sendiri. Tepatlah Batman v Superman ini diangkat ke permukaan.
[caption caption="Batman v Superman (www.ew.com)"]
Menurut yang saya baca, dunia sinema membutuhkan tak kurang dari 10 film Superman dan 12 film Batman untuk akhirnya tiba saatnya mempertemukan kedua tokoh idola tersebut. Setelah begitu banyak film Superman dan Batman, rasa-rasanya kedua tokoh ini akan tetap segar dan menarik untuk ditonton, sesegar dan semenarik ketika film superhero ini muncul pertama kali di tahun 1943. Keduanya sudah menjadi idola yang kerap menjadi buah bibir. Manusia yang sangat kuat, layaknya memiliki tulang besi, daging baja dan urat kawat dan yang dapat terbang sangat cepat berjuluk manusia super alias Superman. Lalu kemudian, ada manusia dengan pakaian seperti kelelawar, memiliki peralatan sangat canggih dan kuat minta ampun berjuluk manusia kelelawar alias Batman, siapa yang tidak akan ‘tergiur’?
Film Batman v Superman dibuka dengan keadaan kota Gotham (tempat dimana Batman mengabdikan dirinya) porak poranda karena pertempuran Superman dengan beberapa musuhnya. Oleh karena tak terima kotanya porak poranda dan hancur, juga orang-orang yang dikasihinya telah menjadi korban, membuat Bruce Wayne (Batman) bertekad untuk menuntut balas dan menghabisi Superman. Si manusia super sendiri menetap di kota tetangga, Metropolis. Kesehariannya bekerja sebagai wartawan Daily Planet (tentu ketika berwujud Clark Kent).
Superman dengan tanpa sengaja menghancurkan salah satu bangunan Bruce Wayne dan rupanya hal tersebut membuat banyak kekacauan. Salah satu karyawan Bruce Wayne tertimpa beton dan kakinya menjadi cacat. Hal ini membuat Bruce Wayne begitu membenci Superman. Ada poin ‘aneh’ lainnya yang dapat kita petik di sini, yang bisa jadi seudah kelakuannya batman. Sepertinya dia itu (Batman) okay-okay saja kalau perusakan bangunan dilakukan oleh dirinya sendiri sebagaimana yang sudah sering kita saksikan, bahkan di akhir film ini, Batman membuat kota porak poranda dengan mobil tank dia, menghancurkan mobil, menembaki gedung-gedung dan lain sebagainya. Sementara itu dia benci sekali ketika Superman menghancurkan gedung miliknya secara tak sengaja.
Bruce Wayne tidaklah seorang diri dalam membenci Superman. Pemerintah Amerika Serikat juga bersikap sama, masyarakat umum juga menganggap Superman adalah dewa atau penyelamat palsu (Fake Savior) yang dianggap punya tendensi tertentu terhadap umat manusia di bumi. Hal ini diperparah dengan ulah dan kelicikan Lex Luthor, tokoh antagonis yang diperankan dengan amat baik oleh Jesse Eisenberg.
Dalam film ini Lex Luthor berusaha sedemikian kerasnya untuk mengadu domba dan mempertemukan Superman v Batman. Anehnya, Lex Luthor juga menciptakan mahluk aneh (DNA alien) yang tentu tak bisa dikontrolnya, entah untuk tujuan apa. Kalau tujuannya hendak membunuh Superman, dia kan sudah memperalat Batman, dia juga bisa langsung menembakkan senjata kryptonite langsung ke ulu hati Superman tanpa harus repot-repot menciptakan mahluk aneh itu.
Batman dalam upayanya untuk menghabisi Superman akhirnya mengetahui bahwa Superman ternyata bisa mati dibunuh hanya oleh kryptonite. Singkat cerita setelah bertempur dahsyat, Superman hampir dapat dikalahkan. Namun, ketika ujung tombak sudah akan menghujam dada Superman, Lois Lane datang melerai. Merasa hidupnya sudah akan berkahir sementara ibunya (Martha) masih ditahan dan diancam mati oleh orang-orangnya Lex Luthor, Superman pun berteriak kuat, “save Martha....Lex Luthor will kill her. “find her”.Batman kaget.
Ungkapan itu membuat Batman terkejut. Kenapa? Oleh karena ternyata ibunya juga bernama Martha. Batman lalu kemudian membuang tombak kryptonite itu jauh-jauh. Bayangkan, hanya karena ibu mereka bernama sama, yakni Martha, membuat Batman tidak jadi membunuh Superman? Bisa jadi nasib Superman akan berakhir tragis bila nama ibu mereka tidak sama ya?
Film ini juga membuktikan satu hal yang sering abai kita cermati. Bahwa superhero juga adalah manusia biasa yang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehebat apapun dia. Superhero juga butuh teman dan butuh cinta. Manusia super juga butuh cinta, maka tak heran ia akan selalu setia menjaga Martha Kent (Diana Lane) dan Lois Lane (Amy Adams), dua perempuan yang amat dicintainya.
Superman dan Batman memang beda karakter, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, akan tetapi ada saat juga dimana mereka harus bersatu untuk mengalahkan musuh utama mereka, yaitu keegoisan. Lalu bersama-sama mereka siap menghancurkan musuh-musuh lainnya termasuk mahluk ajaib ciptaan Lex Luthor yang katanya immortal, tak bisa dibunuh bahkan oleh senjata Nuklir sekalipun.
Ending....
Di akhir film ini dikisahkan tentang munculnya Wonder Woman (sebagai salah satu superhero ciptaan DC Comics juga) yang diperankan oleh artis Israel Gal Gadot. Tiga superhero ini lalu bersatu padu bertempur mengalahkan musuh mereka bersama. Mereka bertempur super dahsyat. Action yang tak boleh dilewatkan. Seru dan menegangkan, apalagi kalau nontonnya pake yang 3-D.
Superman lalu membuktikan bahwa dia memang datang untuk membantu manusia bumi, tidak seperti anggapan mereka bahwa ulahnya itu hanyalah kepalsuan belaka. Dengan kekuatan penuh dia berusaha membawa tombak kryptonite yang selama ini dipantanginya. Dengan tombak itu dia berhasil membunuh mahluk ciptaan Lex Luthor. Namun dia sendiri mati tertusuk. Dia rela mengorbankan dirinya sendiri.
Dunia berkabung. Superman kembali dianggap sebagai pahlawan, dan acara penguburannya dilakukan sangat istimewa. Dalam perkabungan itu, nampak Bruce Wayne dan Wondar Woman bercakap-cakap tentang keharusan untuk segera membentuk league manusia-manusia super. Apakah ini pertanda film ini akan berlanjut? Bisa jadi.
Karena itu jugalah maka dari dalam peti mati Superman di bagian paling akhir cerita ini, ada getaran dan dentuman keras sekali “Blaaarrr....” Hehehe...Apakah ini pertanda Superman yang sudah mati itu akan bangkit kembali? Mungkin sekali, bahkan harusnya begitu. Karena kalau Superman tetap mati dan tak bangkit lagi, maka DC Comics pasti akan ikutan mati juga!
Pertanyaan mengganjal terakhir adalah mengenai yang satu ini. Kok bisa ya Bruce Wayne (Batman) menjadi begitu amat bersedih dengan kematian Superman, padahal mereka berdua baru saja menjadi teman beberapa jam saja, di sisi lain, Superman ini sudah begitu amat dibenci selama 2 tahun oleh Batman, dan ada dendam membara amat kuat untuk membunuhnya?
Ini mungkin pelajaran berharga lain yang dapat kita petik. Dendam dan sakit hati itu tidak boleh dipelihara. Bukankah alangkah lebih baik berusaha menjadi teman daripada berupaya mencari musuh?
Ayo, yang belum nonton silakan nonton filmnya dulu baru komentar. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula film ini. Tapi menurut saya, you will be thrilled by this movie. Selamat menonton. Cheers!---Michael Sendow---
