Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setya Novanto Mundur Maju Oke

19 Desember 2015   09:22 Diperbarui: 19 Desember 2015   09:22 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan saya sebelumnya saya menulis bahwa tidak ada yang luar biasa dari mundurnya Setya Novanto. Karena memang pada posisi seperti itu maka hal 'paling baik untuk dirinya sendiri' ya mundur, sebelum dipecat.

Sekarang kita dipertontonkan oleh sesuatu yang amat langka. Sesuatu yang menurut saya pribadi sungguh memalukan. Apa itu?

Adalah sikap tak terpuji orang-orang yang masih saja mempertahankan sang Ketua yang sudah mundur ini. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya dipertahankan sebagai anggota biasa namun justru masih diberi kesempatan sebagai ketua fraksi. Ini memalukan. Untuk apa dia mundur kalau begitu?

Sebelumnya saya sudah menulis bahwa MKD mestinya memegang teguh keputusan yang sudah mereka keluarkan. San (mantan) Ketua sudah melakukan pelanggaran secara etika dalam kategori sedang dan berat? Mereka harusnya terus bersuara dan mempertanyakan apakah masih pantas ia menjadi aggota DPR? Apalagi justru kini mau dihadiahi posisi ketua fraksi. S u n g g u h  T e r l a l u.....

Tau Diri

Bagi saya, kalau seumpamanya Setya Novanto masih punya rasa malu dan tau diri, ya dia seharusnya akan menolak posisi ini. Bahkan dia mestinya keluar dari DPR.

Bukankah juga dia sendiri yang mengatakan, "Semoga bangsa kita dapat menatap masa depan yang lebih baik," sesaat setelah dia mundur.

Apa artinya? Ya artinyakan setelah dia mundur dia berharap Indonesia dapat masa depan yang lebih baik, kan begitu? Berarti dia sadar sewaktu dia belum mundur maka bangsa kita tidak mungkin menatap masa depan yang lebih baik, bukan? Hahaha

Nah, supaya bangsa ini bisa lebih cerah lagi dalam menatap masa depan, mestinya Setya Novanto benar-benar harus rela out dari DPR dan tidak sekedar mundur dari jabatan ketua.

Saya juga sudah menulis, persoalan etika boleh saja selesai bersamaan mundurnya Setya, dan bungkamnya MKD. Tetapi persoalan hukum belumlah selesai bahkan baru dimulai. Jadi mari kita tunggu saja dengan penuh semangat.

Jangan-jangan ini ibaratnya mundur dulu baru nanti maju lagi. Kan posisi ketua fraksi sudah menanti. Ini luar biasa. Tentu ada apa-apanya nih!

Sebelum saya akhiri tulisan sederhana ini, saya ingin Anda simak dan artikan secara sederhana pula kalimat Setya berikut ini dalam acara jumpa pers setelah dia mundur.

Setya meminta maaf terhadap apa yang dia lakukan selama ini. Lalu kemudian dilanjutkan dengan berkata, "Semuanya demi rakyat dan bangsa Indonesia" Pernyataan sederhana itu punya implikasi tak sederhana tentunya.

 Apanya yang demi rakyat dan bangsa Indonesia? Minta sahamnya, mundurnya? atau apanya? Kecuali ungkapan itu hanya basa basi semata. Nasi basi yang sudah jadi bubur basi! Walahualam. ---Michael S---

#papamintaketuafraksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun