Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Makan Terlalu Kenyang (Berlebihan), Awas!

30 Oktober 2015   11:12 Diperbarui: 30 Oktober 2015   11:23 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi (www.republika.co.id)"][/caption]

Apakah Anda termasuk orang selalu makan secara berlebihan? Hati-hati karena segala sesuatu yang berlebihan pasti mendatangkan keburukan. Air yang terlalu penuh akan tumpah. Udara yang terlalu dingin, membekukan. Udara yang terlalu panas, membakar. Asap yang terlalu banyak, menyesakkan. Lalu makan terlalu banyak? Tentu mengenyangkan. Terlalu kenyang bahkan. Berlebihan itu mestinya dihindari. Namun kita makan berlebihan sudah menjadi semacam gaya hidup.

Kenapa makan berlebihan dan terlalu kenyang itu tidak sehat?

Menurut ilmu gizi bahaya makanan berlebihan antara lain dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan, melonjaknya kadar gula dalam tubuh, sesak nafas, karbohidrat dalam tubuh melonjak drastis, kebugaran menurun, dan lain sebagainya.

Makan berlebihan juga tentu menyebabkan kanker (kantong kering) alias pengeluaran melonjak, beli ini dan itu. Kecuali tiap hari hadiri pesta dan undangan makan-makan gratis di sana-sini ha ha ha…

Menurut kitab suci? Ya setidaknya ada beberapa ayat dalam dua kitab suci mengajarkan kita untuk makan secara bertanggungjawab. Makanlah secara wajar dan tidak berlebih-lebihan, sampai perut mendadak buncit kayak balon gas.

Kita lalu bersua dengan ayat ini, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf : 31)

Perintah Tuhan ini adalah petunjuk yang pastinya menunjukkan kepada yang meyakininya, bahwa ada hal buruk yang akan terjadi bila kita makan dan minum melebihi batas toleransi atau ketika kita terlalu kenyang.

Juga ada sabda Rasulullah yang mengatakan begini, “Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, seperti air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernapas).” (H.R. At-Tirmiz dari Miqdam bin Ma’di Karib No. 2302)

Lalu kita membuka Kitab Amsal 23:20-21 dan kita diperingati begini, “Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.”

Dilanjutkan lagi dengan Amsal 28:7 yang berbunyi, “Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.”

“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11) atau “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya” (Lukas 11:3). Secukupnya saja, jangan berlebih-lebihan.

Jadi apa bahayanya makan terlalu kenyang dan berlebihan? Bahaya itu ada dalam diri kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita menilai dan memandangnya. Bagi sebagian orang mungkin saja makan terlalu kenyang dan berlebihan adalah normal dan biasa saja, namun bagi sebagian yang lain, hal itu tidak pantas dan tidak sehat.

Paling tidak, kita belajar menghargai makanan dan memakannya dengan bertanggungjawab. Supaya juga kita mampu mengingat-ingat, bahwa sementara kita makan dengan kenyang, maka di banyak pelosok negeri ini banyak anak-anak dan orang tua yang mati kelaparan. Banyak perut yang membusung bukan oleh karena kenyang, tetapi oleh sebab menderita busung lapar. Kita pun diajari untuk berbagi. Berbagi rasa kenyang.

Demikianlah......

Tulisan ini hanyalah sekedar ‘sarapan’ pagi saja. Bagi mereka yang suka makan banyak janganlah simpan di hati ha ha ha. Mumpung sudah ada kopi dan sedikit pisang goreng di hadapan saya, ijinkanlah saya menyantapnya dulu. Tentu tidak berlebihan, 2 potong saja cukup. Pakai sambel roa, "Adoh pe sadap skali!".

Tulisan ini juga sudah harus saya sudahi. Namanya saja ‘sarapan’, jadi tidak boleh berlebihan. Kalau terlalu berlebihan bisa ngantuk dan ngacir ntar yang bacanya hehehehe. Salam hormat.….Cheers! ---Michael Sendow---

 

"Food, to me, is always about cooking and eating with those you love and care for..." ---David Chang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun