Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Toar dan Lumimuut, Keturunan Pertama di Tanah Minahasa (III)

15 Oktober 2015   17:30 Diperbarui: 16 Oktober 2015   10:29 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toar dan Lumimuut berpamitan dengan Karema. Setelah itu mereka berdua lalu berpisah jalan, Toar berjalan menuju Utara dan Lumimuut mengambil jalan ke Selatan. Dalam perjalanan pengembaraan tersebut tanpa disadari tongkat Tuis di tangan Toar bertumbuh dan semakin bertambah panjang, sedangkan tongkat Tawaang yang dibawa oleh Lumimuut tetap sama dan tidak bertambah panjangnya.

Dalam perjalanan pengembaraan tersebut, Toar mendapat banyak sekali ujian dan tantangan. Ia harus berhadapan dengan banyak binatang buas. Terkadang ia mesti melewati lembah, ngarai, dan sungai yang dipenuhi onak dan duri. Kulit tangan dan kaki Toar sampai mengelupas dan terasa sakit luar biasa. Tetapi Toar tidak pernah menyerah. Ia adalah lelaki tangguh (cikal bakal tuama Minahasa sejati) yang terkenal pantang menyerah menghadapi rintangan dan tantangan apapun yang menghalang di depan mata.

Dengan bekal pengetahuan pengobatan menggunakan obat-obat tradisional yang diwariskan Karema, ia mampu membuat obat untuk luka-lukanya sendiri tanpa bantuan siapapun. Ia hanya perlu beristirahat barang sejenak dan mengobati luka-lukanya. Setelah pulih, ia kembali melanjutkan perjalanannya. Sementara itu, di belahan yang lain, perjalanan Lumimuut jauh lebih mudah dan mulus. Tidak banyak rintangan berarti yang dihadapi Lumimuut dalam pengembaraannya. (Bersambung) ---Michael Sendow---

BAGIAN IV - TERAKHIR BACA DI SINI

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun